Udara yang kita hirup setiap harinya berpotensi bisa membawa virus atau bakteri masuk ke dalam tubuh. Apalagi dalam kondisi udara seperti Jakarta baru-baru yang sempat ramai karena kualitas udaranya sangat buruk.
Menurut Air Quality Index (AQI), di beberapa kota besar di Indonesia selain Jakarta memasuki kategori kualitas udara yang tidak sehat. Hal tersebut tak menutup kemungkinan bahwa polusi udara bisa menimbulkan permasalahan kesehatan, salah satunya penyakit pneumonia.
Dikutip dari Mayo Clinic, pneumonia adalah infeksi yang menyebabkan pembengkakan atau peradangan pada kantong udara di salah satu ataupun kedua paru-paru. Akibatnya, kantung udara tersebut dipenuhi oleh cairan menimbulkan batuk yang disertai dengan lendir, demam, meriang, dan kesulitan untuk bernapas.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dr. Erlang Samoedro, SpP (K) dokter spesialis paru paru menjelaskan bahwa bayi dan anak anak di bawah 5 tahun sangat rentan terhadap Pneumonia yang disebabkan oleh polusi udara.
"Karena pertahanan tubuh anak, terutama balita belum sempurna, jadi kalau ada paparan yang merusak sistem pertahanan tubuh & sistem pertahanan saluran nafasnya, bisa terjadi infeksi atau pneumonia itu bisa fatal" ungkapnya pada program E-Life Jumat (16/6/23)
Secara gejalanya Dr. Erlang juga menyampaikan bahwa gejala batuk biasa dan yang tidak biasa bisa dilihat secara durasinya, bila mengalami batuk lebih dari 2 minggu Dr. Erlang sangat menyarankan untuk memeriksanya ke dokter untuk pemeriksaan dan penanganan lebih lanjut.
"(Yang membedakan batuk biasa dan tidak biasa) problem nya adalah durasi waktunya, jadi kalau sudah lebih dari 2 minggu ya harus dapat pertolongan dari dokter", jelasnya.
Untuk mengurangi paparan polusi, anak juga disarankan menggunakan masker ketika di luar ruangan. Masker berkualitas untuk anak bisa didapatkan DI SINI.
(mjt/mjt)










































