Round Up

Fakta-fakta Meninggalnya Fajri Pria BB 300 Kg, Sempat Kritis-Alami Syok Sepsis

Atta Kharisma - detikHealth
Jumat, 23 Jun 2023 05:26 WIB
Muhammad Fajri Rifana, pria obesitas ekstrem asal Tangerang, meninggal dalam perawatan di RSCM (Foto: Averus Al Kautsar/detikHealth)
Jakarta -

Muhammad Fajri, pria pengidap obesitas ekstrem asal Tangerang yang sempat viral, meninggal dunia pada Kamis (22/6) pukul 1.25 WIB dini hari. Almarhum meninggal setelah menjalani perawatan selama lebih kurang 14 hari di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM).

Kabar meninggalnya Muhammad Fajri terbilang cukup mengejutkan, apalagi kondisinya sempat membaik dan stabil saat pertama kali dibawa ke RSCM. Berdasarkan pengakuan pihak RSCM, kondisi almarhum sempat kritis dan mengalami infeksi multiple sebelum menghembuskan napas terakhirnya.

Berikut fakta-fakta seputar meninggalnya Muhammad Fajri.

1. Dirawat di ICU Khusus

Direktur RSCM dr Lies Dina Liastuti mengungkapkan Muhammad Fajri merupakan salah satu kasus langka yang pernah ditangani pihak rumah sakit. Hal ini membuat pihak RSCM harus melakukan sejumlah penyesuaian untuk bisa mengakomodir kebutuhan Fajri, salah satunya adalah dengan membuat ruangan ICU khusus untuknya.

Di ruangan tersebut, Fajri menjalani berbagai macam prosedur pengobatan serta kondisinya dipantau oleh lebih dari 14 dokter yang berasal dari berbagai ilmu kejuruan.

2. Perawatannya Terbentur Berbagai Kendala

Kondisinya yang langka membuat pihak RSCM kesulitan saat memberikan pengobatan kepada Muhammad Fajri, di antaranya kendala mencari tempat tidur yang muat, menggerakkan tubuh pasien yang berat, serta kesulitan dalam melakukan prosedur diagnostik tertentu seperti MRI dan CT scan karena ukuran dan bobot pasien yang terlalu besar.

3. Mengalami Syok Sepsis

KSM Anestesiologi dan Perawatan Intensif RSCM dr Sidharta Kusuma Manggala mengatakan Muhammad Fajri sempat mengalami syok sepsis akibat infeksi di bagian kaki kanannya. Infeksi tersebut diketahui berasal dari luka akibat kecelakaan motor setahun yang lalu.

"Dalam perjalanannya, infeksi di kakinya itu semakin berat ada infeksi di bagian paru-parunya, infeksi ini kita bisa bilang menimbulkan kejadian yang namanya syok sepsis," ungkapnya dalam konferensi pers, Kamis (22/4/2023).

4. Organnya Tak Lagi Berfungsi dengan Baik

dr Sidharta mengungkapkan syok sepsis tersebut membuat Muhammad Fajri mengalami sejumlah kegagalan organ, mulai dari jantung yang tidak berfungsi, tekanan darah menurun, hingga ginjal yang tidak lagi berfungsi dengan baik.

Infeksi yang dialami oleh Fajri mengakibatkan kegagalan organ tubuh yang dinamakan Multi Organ Dysfunction Syndrome atau MODS.

5. BMI Sentuh Angka 91

dr Sidharta menuturkan infeksi yang dialami Fajri juga dipengaruhi oleh faktor bobot badannya. Ia mengungkapkan Fajri memiliki BMI (Body Mass Index) 91, atau hampir tiga kali lipat dari BMI obese morbid.

"BMI di atas 35, BMI nya 91 jadi tiga kalinya yg super tidak normal. Jadi emang bener-bener berat. Kemudian karena memang komorbid itu maka gampang sekali terjadi infeksi," imbuhnya.

Hal tersebut juga membuat daya tahan tubuh Fajri melemah dan rentan terkena infeksi dari kuman-kuman yang berada di rumah dan lingkungan sekitar.

NEXT: Wanti-wanti dokter RSCM soal obesitas



Simak Video "Video: WHO Keluarkan Pedoman Baru Syarat Terapi GLP-1 untuk Obesitas"


(up/up)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork