Heboh Inses Ibu-Anak di Bukittinggi, Ini Sederet Kasus Serupa yang Berujung Fatal

Heboh Inses Ibu-Anak di Bukittinggi, Ini Sederet Kasus Serupa yang Berujung Fatal

Sarah Oktaviani Alam - detikHealth
Jumat, 23 Jun 2023 14:00 WIB
Heboh Inses Ibu-Anak di Bukittinggi, Ini Sederet Kasus Serupa yang Berujung Fatal
Foto: Ilustrasi Fokus Inses (Andhika Akbarayansyah/detikcom)
Jakarta -

Heboh kasus inses antara ibu dan anak di Bukittinggi, Sumatera Barat. Wali Kota Bukittinggi Erman Safar mengungkap hubungan intim sedarah itu sudah berlangsung lama.

Erman tidak menjelaskan lebih lanjut bagaimana kasus inses itu bisa terungkap. Namun, saat ini sang anak sudah dikarantina.

"Anak kita, dari usia SMA. Dia dari SMA sampai usia 28 tahun berhubungan badan dengan ibu kandungnya," kata Erman Safar dalam pertemuan Sosialisasi Pencegahan Pernikahan Anak dikutip dari detikSumut.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Dia sekarang sedang kami karantina," lanjutnya.

Inses merupakan hubungan seksual yang dilakukan oleh anggota keluarga inti atau kerabat terdekat yang masih 'satu darah'. Hubungan ini sangat dilarang hampir di seluruh dunia.

ADVERTISEMENT

Dampaknya juga bisa sangat fatal, terlebih jika ada keturunan yang lahir dari hubungan tersebut. Umumnya, mereka akan melahirkan keturunan yang memiliki risiko kelainan resesif atau kelainan lain secara fisik atau mental, serta penyakit genetik lainnya.

Laman Complex Post-Traumatic Stress Disorder Foundation (CPTSD Foundation) menyebut penelitian menunjukkan bahwa 10-20 persen anak yang hidup melalui inses menjadi korban perkosaan oleh salah satu anggota keluarganya.

Orang dewasa yang lahir dari hubungan dengan kerabat dekat atau inses seringkali mengidap kondisi psikologis seperti kesulitan dalam menjalin relasi sosial, rendah diri, gangguan mental, depresi, gangguan stres pasca-trauma dan kepribadian ambang.

Berikut deretan kasus keluarga inses atau melakukan perkawinan sedarah yang berujung fatal:

1. Keluarga Whitaker

Sempat viral sebuah keluarga asal Virginia Barat, Amerika Serikat, yang disebut melakukan perkawinan sedarah. Kisah ini sebelumnya diungkap oleh Mark Laita, orang yang pertama kali memperlihatkan kondisi keluarga tersebut dalam bukunya 'Created Equally' pada 2004 lalu.

Beberapa anggota keluarga Whitaker memiliki kelainan mental dan fisik. Mereka adalah Lorraine, Ray, Timmy yang terkena cacat mental. Ray bahkan tidak bisa berbicara dan hanya mendengus.

"Beberapa anggota hanya berkomunikasi melalui gerutuan dan tidak dapat berbicara. Beberapa tidak bersekolah," demikian laporan The Sun.

2. Keluarga Stuebing

Keluarga Stuebing yang terdiri dari Patrick Stuebing dan Susan Karolewski ini memiliki 4 anak. Namun, dua dari mereka mengalami kecacatan

Diketahui, pasangan asal Jerman itu adalah kakak-beradik. Stuebing juga sempat dipenjara selama 3 tahun karena perkawinan sedarah yang ternyata melanggar hukum di negaranya.

3. Keluarga di Uzbekistan

Sebelumnya juga ramai kabar seorang bayi asal Dustlik, Uzbekistan, meninggal dunia dua jam setelah dilahirkan. Ternyata, bayi tersebut adalah hasil dari hubungan inses dan mengalami kondisi yang serius.

Bayi berjenis kelamin laki-laki itu mengidap cacat bawaan yang parah. Ia juga memiliki kulit yang kering dan bersisik di bagian bokongnya, yang membuatnya menangis sangat kencang di inkubator.

"Ia dilahirkan dengan ichthyosis bawaan yang parah, serta cacat lahir lainnya yang mengancam jiwa," kata Kementerian Kesehatan Uzbekistan dikutip dari Daily Star.

Halaman 2 dari 2
(sao/kna)
Sederet Bahaya Inses
7 Konten
Geger kasus ibu dan anak di Bukittinggi, Sumatera Barat, melakukan inses atau hubungan seks sedarah. Dilihat dari ranah medis, hal ini bisa memicu sederet risiko. Di antaranya, kecacatan pada anak yang lahir dari inses.

Berita Terkait