Kapal Selam Titan Meledak, Tekanan Air sekitar Titanic Membahayakan Nyawa

Kapal Selam Titan Meledak, Tekanan Air sekitar Titanic Membahayakan Nyawa

Averus Kautsar - detikHealth
Jumat, 23 Jun 2023 15:00 WIB
Kapal Selam Titan Meledak, Tekanan Air sekitar Titanic Membahayakan Nyawa
Kapal selam wisata Titan. (Foto: OceanGate Expeditions via AP)
Jakarta -

Kapal selam wisata Titanic yang sebelumnya dilaporkan hilang dinyatakan meledak. Hal tersebut membuat kelima penumpang yang ada di kapal selam tersebut tewas.

Adapun kelima penumpang yang ada di kapal selam tersebut antara lain Suleman Dawood (19), Shahzada (48), Hamish Harding (58), Paul-Henri Nargeolet (77), dan Stockton Rush (61).

Walau sudah mengalami ledakan dahsyat atau 'catastrophic implosion', pada saat ini pihak berwenang akan masih terus melakukan proses pencarian. Laksamana Muda Penjaga Pantai Amerika Serikat John Mauger mengatakan pihaknya sudah menemukan puing-puing dari kapal selam Titan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Lautan dalam sangat gelap. Sinar matahari diserap oleh air dan tidak dapat menembus lebih dalam dari sekitar 1.000 m dari permukaan. Di luar titik ini, lautan berada dalam kegelapan abadi.

Titanic terletak di wilayah yang dikenal sebagai "zona tengah malam" atau midnight zone karena alasan ini.

ADVERTISEMENT

Semakin dalam suatu benda bergerak di lautan, semakin besar tekanan air di sekitarnya. Di dasar laut 3.800 m di bawah air, Titanic dan segala sesuatu di sekitarnya menahan tekanan sekitar 40MPa, yang 390 kali lebih besar daripada tekanan di permukaan.

"Sebagai gambaran, itu adalah sekitar 200 kali tekanan ban mobil. Itulah mengapa Anda membutuhkan kapal selam yang memiliki dinding yang sangat tebal," kata Robert Blasiak, seorang peneliti laut di Pusat Ketahanan Stockholm di Universitas Stockholm kepada BBC.

Belum lagi, kedalaman Atlantik tidak dapat dijangkau oleh penyelam manusia tanpa kapal selam yang dirancang khusus. Makhluk-makhluk di kedalaman beradaptasi dengan tekanan, dingin, dan terkadang kondisi ekstrim lainnya, seperti kadar oksigen rendah atau kadar hidrogen sulfida tinggi.

Levin, veteran penjelajah laut dalam, menunjukkan bahwa manusia tidak pernah mengalami kondisi tersebut secara langsung.

"Sebagai seorang ilmuwan, menyelam di kapal selam, selain sedikit dingin, kami tidak mengalami tekanan tinggi dan tantangan lain di dalam air," katanya kepada The Washington Post.

"Kami membangun kapal selam untuk menjaga lingkungan internal tetap nyaman bagi kami," sambungnya.

Kenapa Tubuh Manusia Tak Kuat Menyelam Laut Dalam?

Dikutip dari Daily Mail, tubuh manusia hanya mampu untuk berenang dalam air tanpa bantuan apapun dengan kedalaman 121 meter. Bahkan kedalaman tersebut masih terhitung berbahaya untuk tubuh manusia.

Apabila menggunakan peralatan khusus seperti campuran gas untuk melawan tekanan laut, hal tersebut hanya membuat manusia berenang dengan kedalaman air sekitar 500 meter.

Semakin dalam seseorang pergi ke bawah air maka semakin besar juga tekanan yang dialami oleh tubuh. Di lokasi penemuan bangkai kapal Titanic, tekanan yang di air mencapai 380 kali lipat bila dibandingkan dengan di atas permukaan air.

Tekanan yang begitu kuat dari sekitar tubuh bisa begitu membahayakan untuk paru-paru. Tekanan yang paling dasar dapat dirasakan dengan berenang di sisi kolam renang yang dalam dan nantinya tekanan air akan mulai mempengaruhi udara di telinga.

Pada kedalaman ekstrem seperti di lokasi puing kapal Titanic, tekanan air yang bisa begitu mematikan. Manusia yang tidak terlindungi dapat membuat paru-paru menjadi kolaps hingga gendang telinga pecah karena beratnya air yang ditanggung.

Lebih lanjut, tekanan tinggi yang ada di laut dalam dapat merubah proses internal dalam tubuh.

Kondisi ini dapat menghasilkan nitrogen yang merupakan bagian dari udara yang dihirup, menjadi lebih larut. Hal ini dapat menyebabkan bentuk gas terlarut ke dalam darah.

Jaringan yang ada di tubuh manusia tidak membutuhkan nitrogen namun memerlukan oksigen untuk bertahan hidup. Ketidakseimbangan yang terjadi dapat menyebabkan narkosis nitrogen dan membuat tubuh mati lemas.

Halaman 2 dari 2
(avk/kna)

Berita Terkait