Kisah Kelam Inses yang Bikin Sekeluarga Cacat Mental-Fisik

Hana Nushratu - detikHealth
Jumat, 23 Jun 2023 19:00 WIB
Potret keluarga Whittaker. (Foto: Dok. screenshot youtube)
Jakarta -

Baru-baru ini, publik dihebohkan dengan kasus inses atau hubungan intim sedarah di Bukittinggi, Sumatera Barat. Kabar tersebut disampaikan langsung oleh Wali Kota Bukittinggi, Erman Safar dalam pertemuan Sosialisasi Pencegahan Pernikahan Anak yang berlangsung di rumah dinas Wali Kota Bukittinggi, Rabu (22/6/2023).

"Anak kita, dari usia SMA. Dia dari SMA sampai usia 28 tahun berhubungan badan dengan ibu kandungnya," kata Erman Safar dikutip dari detikSumut.

"Dia sekarang sedang kami karantina," sambungnya.

Telah banyak penelitian yang mengaitkan antara risiko kelainan dan cacat mental dari kasus hubungan seks sedarah. Salah satu kisah yang paling terkenal yakni dialami oleh keluarga Whittaker.

Kisah Keluarga Whittaker

Inses merupakan hubungan seksual yang dilakukan oleh anggota keluarga inti atau kerabat terdekat yang masih 'satu darah'. Hubungan ini sangat dilarang hampir di seluruh dunia.

Dampak yang ditimbulkan inses sangat fatal, apalagi jika ada keturunan yang lahir dari hubungan tersebut. Anak yang lahir dari hubungan inses memiliki risiko kelainan resesif atau kelainan fisik atau mental, serta penyakit genetik lainnya.

Salah satu contohnya yaitu keluarga Whittaker dari Odd, Virginia Barat, AS yang sempat menggemparkan dunia beberapa waktu belakangan. Dalam video dokumenter, dijelaskan bahwa banyak anggota keluarganya yang memiliki cacat mental yang jelas dan tidak dapat berbicara dengan baik.

Kakak beradik yang difilmkan untuk film dokumenter tersebut lahir dari sepupu pertama yang ayahnya kembar. Salah satu dari si kembar juga menikah dengan sepupunya sendiri, yang semakin meningkatkan risikonya.

Keluarga tersebut empat kali lebih mungkin mengalami kelainan genetik langka melalui beberapa generasi perkawinan sedarah.

Keluarga Whittaker dianggap sebagai keluarga perkawinan sedarah paling populer di Amerika Serikat. Dokumen mengungkapkan bahwa orang tua mereka adalah sepupu, bukan saudara laki-laki dan perempuan kandung seperti yang diyakini sebelumnya.

Salah satu anggota keluarga tersebut, Danny Ray Whittaker, atau yang disapa Ray, hanya bisa berkomunikasi melalui dengusan dan gonggongan. Ray menanggapi pertanyaan dari pewawancara dengan gerutuan, gonggongan, anggukan, dan dengan menunjuk.

Menurut para ahli, perkawinan antar keluarga dapat menyebabkan beberapa kondisi memilukan yang diperjuangkan oleh anggota keluarga yang masih hidup.

NEXT: Awal Mula Pernikahan Inses Whittaker




(hnu/kna)

Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork