.webp)
Tren viral teh kocok 'banjir' susu kental manis mencuat di tengah kekhawatiran soal melonjaknya kasus diabetes di Indonesia. Diprediksi ada peningkatan 10 persen dibanding data 2018.
Prediksi ini diungkap Wakil Menteri Kesehatan (Wamenkes) dr Dante Saksono Harbuwono, Selasa (27/6/2023). Menurutnya, faktor gaya hidup menjadi salah satu pemicunya.
"Kalau kita belajar dari polanya ya dari sekitar 5 tahun itu naik 2 persenan, kira kira mungkin sekitar 12 persen lah angka diabetes di tahun 2023, tapi nanti kita akan survei lagi," terang Wamenkes saat ditemui di Gedung Kemenkes RI.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Salah satu indikasi bahwa faktor gaya hidup turut berperan adalah makin rendahnya usia pengidap diabetes belakangan ini. Ini artinya, diabetes akibat gaya hidup di usia muda makin tidak terhindarkan.
"Angkanya naik, karena pre diabetesnya naik, lifestyle naik dan sebagainya, angka obesitas juga nanti kita lihat berapa yang obesitas, berapa yang tidak obesitas," sebutnya.
Ancaman diabetes di balik tren viral teh kocok banjir susu kental manis juga mendapat sorotan dari praktisi kesehatan dr Aru Ariadno, SpPD. Menurutnya, tren minuman yang viral tersebut tinggi kalori.
"Jadi kalau minuman viral itu pasti kalorinya tinggi, pasti gulanya tinggi. Pada orang dengan diabetes, itu pasti akan menaikkan gula darah," ujarnya saat dihubungi detikcom, Rabu (28/6/2023).
Dampaknya, terjadi resistensi insulin. Kemampuan tubuh untuk memetabolisme gula menjadi energi berkurang, sehingga kadar gula darah meningkat dan terjadilah diabetes.
(up/up)
