Wabah narkoba 'zombie' xylazine diketahui terjadi di beberapa wilayah di Amerika Serikat. Tracey McCann asal Philadelphia menceritakan bagaimana kisahnya kecanduan xylazine.
McCann mengatakan bahwa bahwa obat tersebut membuatnya mengalami pembekuan darah, sepsis, hingga luka busuk yang menyakitkan.
Kecanduan tersebut awalnya terjadi karena kecelakaan yang dialaminya pada tahun 2009 hingga membuatnya koma. Dokter meresepkan opioid super kuat untuk meredakan rasa sakitnya usai terbangun dari koma.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun, ia justru kecanduan dan beralih menggunakan heroin dan fentanil saat dokter berhenti memperbaharui resepnya. Tracey mengaku bahwa ia beralih ke obat-obatan tersebut untuk menghilangkan rasa sakitnya.
Setelah beberapa tahun menggunakannya, McCann baru mengetahui bahwa heroin dan fentanil yang ia konsumsi mengandung xylazine di dalamnya. Kandungan tersebut membuatnya mengalami luka memar dan luka di tubuh.
Tidak hanya itu saja, ia juga mengalami pembekuan darah dan membuat kulitnya membusuk.
"Saya mulai mendapatkan luka-luka ini. Saya akan mendapatkan memar ini di malam hari, dan kulit saya akan menjadi hitam. Saya tidak tahu apa yang sedang terjadi, saya tidak menunjukkan kepada siapapun, saya hanya menutupinya," ucap McCann dikutip dari New York Post, Jumat (30/6/2023).
Kenapa Xylazine Bisa Membuat Kulit Membusuk?
Xylazine merupakan obat penenang yang diperuntukkan untuk hewan. Struktur kimia yang dimiliki xylazine sangat mirip dengan fenotiazin, antidepresan trisiklik, dan clonidine.
Biasanya xylazine digunakan sebagai obat penenang, analgesik, atau pelemas otot hewan. Xylazine penggunaannya disetujui untuk anjing, kucing, kuda, dan hewan lainnya.
Di luar kasus McCann, Guru Besar Fakultas Farmasi Universitas Gadjah Mada Prof Zullies Ikawati, PH.D., APT beberapa waktu lalu sempat menjelaskan bahwa obat xylazine bisa berdampak pada kulit.
"Penggunaan suntikan xylazine kronis memang dapat menyebabkan terjadinya borok kulit dan abses. Luka dapat berkembang pada berbagai bagian tubuh, terlepas dari lokasi injeksinya," ucap Prof Zullies ketika dihubungi detikcom, Jumat (19/5/2023).
Efek yang terjadi dapat muncul karena efek vasokonstriksi atau penyempitan pembuluh darah. Hal itu dapat mengakibatkan perfusi pada kulit.
"Mekanisme yang diduga adalah efek vasokonstriksi (penyempitan pembuluh darah) langsung pada pembuluh darah lokal dan mengakibatkan penurunan perfusi kulit," kata Prof Zullies.
"Selain itu kandungan xylazine juga dapat menyebabkan oksigenasi kulit jaringan yang lebih rendah. Komplikasinya meliputi infeksi jaringan lunak yang parah (abses, selulitis), ulserasi kulit, dan gangguan penyembuhan luka," pungkasnya.
Simak Video "Video: Merebaknya 'Rokok Zombie' di Jepang, Picu Kejang-Hilang Kesadaran"
[Gambas:Video 20detik]
(avk/suc)











































