Mengenal Aneurisma, Penyakit yang Dialami Jo Lindner Sebelum Meninggal

Round Up

Mengenal Aneurisma, Penyakit yang Dialami Jo Lindner Sebelum Meninggal

Faesal Mubarok - detikHealth
Selasa, 04 Jul 2023 06:30 WIB
Mengenal Aneurisma, Penyakit yang Dialami Jo Lindner Sebelum Meninggal
Jo Lindner (Foto: Instagram @joesthetics)
Jakarta -

Influencer kebugaran Jo Lindner atau yang biasa disapa sebagai 'Joesthetics' meninggal dunia di Thailand pada usia 30 tahun. Kekasih Lindner, Nicha, mengungkapkan bahwa Lindner meninggal karena aneurisma dan sempat mengeluhkan rasa sakit di leher beberapa hari sebelum pergi.

"Tiga hari yang lalu dia mengeluh sakit leher, kami semua tidak menyadari sampai semuanya terlambat," tulis Nicha di akun Instagram @immapeaches

Mengenal Aneurisma

Dikutip dari Cleveland Clinic, aneurisma adalah bagian arteri yang lemah atau melebar, seperti tonjolan di balon. Arteri adalah pembuluh darah besar yang membawa darah beroksigen dari jantung ke bagian lain dari tubuh. Jika area di dinding arteri melemah, kekuatan pemompaan darah dapat menyebabkan tonjolan atau aneurisma.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dalam banyak kasus, orang tidak tahu bahwa mereka memiliki aneurisma. Jika aneurisma pecah (meledak), kondisi ini adalah keadaan darurat medis yang memerlukan perawatan segera. Gejala pecahnya aneurisma muncul secara tiba-tiba dan kemungkinan merasakan hal berikut:

  • Pusing
  • Detak jantung yang cepat
  • Tiba-tiba, sakit parah di kepala, dada, perut, atau punggung
  • Tiba-tiba kehilangan kesadaran setelah sakit kepala parah

Penyebab Aneurisma

Aneurisma dapat disebabkan oleh berbagai faktor. Salah satunya, yakni riwayat di keluarga.

ADVERTISEMENT

Selain itu, masalah pada dinding pembuluh darah, termasuk arteriosklerosis, trauma atau infeksi juga bisa menyebabkan aneurisma otak. Berikut beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko aneurisma otak:

  • Tekanan darah tinggi
  • Berusia lebih dari 40 tahun
  • Berjenis kelamin perempuan, terutama yang sudah menopause
  • Memiliki riwayat cedera kepala
  • Mengonsumsi alkohol berlebihan
  • Memiliki kebiasaan merokok
  • Memiliki riwayat keluarga pengidap aneurisma

Selain faktor-faktor di atas, risiko aneurisma juga tinggi pada orang-orang yang memiliki penyakit seperti penyakit ginjal polikistik, koartasio aorta, sindrom Ehlers-Danlos, dan sindrom Marfan.

Komplikasi Aneurisma

Pendarahan internal bisa terjadi jika aneurisme pecah. Bergantung pada lokasi aneurisma, pecahnya bisa sangat berbahaya atau mengancam jiwa.

Aneurisma di leher dapat menyebabkan gumpalan darah yang mengalir ke otak. Jika gumpalan memotong aliran darah ke otak, itu menyebabkan stroke. Ketika aneurisma otak pecah, itu menyebabkan perdarahan subarachnoid. Beberapa orang menyebut stroke jenis ini pendarahan otak.




(vyp/vyp)

Berita Terkait