Viral sosok dokter mengidap vitiligo, penyakit kulit yang ditandai dengan memudarnya warna kulit asli, sehingga yang terlihat hanyalah kulit berwarna putih. Adalah Salma Kyana, Puteri Indonesia DKI Jakarta Favorit 2023 yang tak putus asa pasca mengalami vitiligo di tengah merintis karier sebagai model, juga dokter.
Awal mula munculnya keluhan vitiligo terlihat di kelopak mata. Ia bahkan sempat tak menyadarinya. Tak lama, seorang teman mulai menanyakan perubahan warna di kelopak mata, yang sempat dikira hanya efek make up.
"Saat itu sedang proses janji kepaniteraan dokter muda dan pakai makeup, kata temanku 'Salma kok eyeshadow nya nggak rata'. Ternyata pas saya cek di rumah, bukan eyeshadow-nya nggak rata tapi warna kulit-ku yang nggak rata," cerita Salma saat dihubungi detikcom Kamis (13/7/2023).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Perubahan warna kulit tubuhnya dari semula hanya di kelopak mata kemudian menyebar hampir ke seluruh tubuh, dalam waktu tiga hingga enam bulan.
Gejala ini dikeluhkan pasca ia meminum suplemen antiaging. Setelah melakukan pemeriksaan, dokter memastikan ada keterkaitan di antara keduanya.
"Suplemen tersebut diklaim bisa membantu anti-aging serta berbagai klaim lain. Bentuknya kapsul, jadi diminum oral, bukan topikal (oles)," beber dokter lulusan Universitas Indonesia tersebut.
"Ingredients nya herbal tapi saya juga tidak ingat pasti apa saja isinya. Tapi, berdasarkan timeline riwayat penyakit, cukup sesuai karena muncul setelah konsumsi suplemen tersebut," tuturnya.
Siapa sangka, ayah Salma yang juga mengonsumsi obat yang sama mengalami gangguan sistemik lupus erythematosus, penyakit autoimun lain.
Kondisi vitiligo ini tentu sempat membuat dirinya tidak percaya diri. Terlebih, selama ini dirinya sangat mengejar standar kecantikan yang dipercaya banyak orang.
"Pasti awalnya insecure. Sebelumnya saya perempuan yang selalu mengejar standar kecantikan, diet ketat, menghukum diri dengan olahraga, treatment kecantikan, dan cita-cita saya itu jadi model. Jadi sempat mengubur mimpi itu dan gak berani ikut casting lagi," tutur wanita yang juga meraih gelar Master of Research in Evolution and Human Behavior dari Newcastle University, United Kingdom.
Tidak ada keluhan lain selain perubahan warna kulit di tubuh, sang dokter memastikan penyakit autoimun vitiligo hanya mengganggu estetika saja dan terbilang tidak berbahaya. Salma perlahan menerima kondisinya dan kembali bangkit serta menjadi inspirasi bagi banyak orang.
Nantikan artikel selanjutnya soal kisah inspiratif Salma di detikHealth.
(naf/kna)











































