Jasa Suntik Payudara di Bandung Picu Korban Tewas, Filler Bisa Sefatal Ini

Jasa Suntik Payudara di Bandung Picu Korban Tewas, Filler Bisa Sefatal Ini

Khadijah Nur Azizah - detikHealth
Selasa, 25 Jul 2023 11:09 WIB
Jasa Suntik Payudara di Bandung Picu Korban Tewas, Filler Bisa Sefatal Ini
Polisi meringkus pemilik salon di Bandung yang membuka jasa suntik payudara ilegal. Foto: Yuga Hassani/detikJabar
Jakarta -

Praktik suntik payudara di Bandung, Jawa Barat, berujung maut. Aksi ini terbongkar setelah polisi mendapatkan laporan dari salah satu korban yang mengalami luka berat.

"Tersangka T menyuntikan kolagen kepada korban. Kemudian 4 hari selanjutnya korban mengalami panas, demam dan merasa terbakar di bagian dadanya," ujar Kapolresta Bandung Kombes Kusworo Wibowo kepada detikJabar, Senin (24/7/2023).

Dari hasil penyelidikan, polisi mendapatkan informasi bahwa ada juga korban lain, bahkan sampai meninggal dunia diduga akibat praktik suntik payudara ilegal itu.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Terkait filler payudara, spesialis bedah plastik Prof dr David S Perdanakusuma, SpBP-RE(K) menjelaskan penggunaan filler untuk payudara sudah dilarang di banyak negara. Metode filler tidak boleh dilakukan untuk memperbesar bagian tubuh termasuk payudara.

"Filler digunakan untuk mengisi kekosongan atau area yang depres atau cekung namun tidak untuk menambah volume. Banyak negara yang melarang tindakan tersebut. Bedah plastik tidak menyarankan dan tidak merekomendasi prosedur tersebut," terang Prof David pada detikcom beberapa waktu lalu.

ADVERTISEMENT

Lebih lanjut, dr David menyebut prosedur pembesaran payudara tidak dilakukan dengan suntik filler. Adapun pembesaran payudara dilakukan dengan prosedur implan atau fat transfer.

"Saya pribadi tidak pernah melakukan dan tidak menyarankan. Kalau sudah terlanjur, sangat sulit untuk dievakuasi. Sehingga saran saya, jangan melakukan filler untuk payudara," pungkas Prof David.




(kna/vyp)

Berita Terkait