3 Fakta Krisis Populasi Jepang Makin Ngeri, Warganya Ogah Nikah-Punya Anak

3 Fakta Krisis Populasi Jepang Makin Ngeri, Warganya Ogah Nikah-Punya Anak

Atta Kharisma - detikHealth
Sabtu, 29 Jul 2023 07:00 WIB
3 Fakta Krisis Populasi Jepang Makin Ngeri, Warganya Ogah Nikah-Punya Anak
Ilustrasi. (Foto: Getty Images/iStockphoto/bee32)
Jakarta -

Jepang adalah salah satu negara yang kini dihadapkan dengan krisis populasi. Hal ini disebabkan oleh banyaknya warga di sana yang ogah menikah dan memiliki anak.

Fenomena ini tentu menimbulkan kekhawatiran, termasuk bagi pemerintah Jepang sendiri. Mereka khawatir kondisi tersebut akan menggoyah perekonomian negara lantaran kekurangan orang dewasa dan warga berusia produktif. Kondisi ini diperburuk oleh populasi Jepang yang lebih cepat menua dibandingkan negara pasca-industri lainnya.

Berikut fakta-fakta tentang krisis populasi di Jepang.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

1. Angka Kelahiran Menurun Sejak 1970

Krisis populasi ternyata bukanlah isu baru bagi Negeri Bunga Sakura. Dikutip dari BBC, angka kelahiran di Jepang mulai menurun sejak 1970-an.

Bahkan hingga saat ini, tingkat kelahiran di Jepang tak kunjung membaik. Mengacu pada data dari Bank Dunia, tingkat kelahiran di Jepang kini adalah 1,3. Padahal, untuk menjaga kestabilan populasi, angka kelahiran setidaknya harus mencapai

ADVERTISEMENT

2. Banyak Warga Ogah Nikah-Punya Anak

Rendahnya angka kelahiran di Jepang ternyata dipicu oleh keyakinan masyarakatnya sendiri. Survei yang dilakukan National Institute of Population and Social Security pada 2022 menemukan hampir seperlima pria dan sekitar 15 persen wanita di Jepang mengaku tidak ingin menikah.

Di tahun yang sama, survei yang dilakukan perusahaan farmasi Rohto Pharmaceutical Co terhadap 40 responden berusia 18 hingga 29 tahun menemukan 49,4 persen responden mengaku tidak ingin memiliki anak.

Jika dilihat dari jenis kelamin, sebanyak 53 persen pria dan 45,6 persen wanita tidak tertarik untuk menjadi orang tua. Alasannya karena membesarkan anak memerlukan biaya tinggi. Selain itu, mereka mengaku cemas akan masa depan Jepang, sehingga merasa lebih baik jika tidak punya anak.

NEXT: Alasan warga Jepang ogah punya anak

3. Curhat Warga Menyesal Jadi Ortu

Banyak warga Jepang yang menganggap membesarkan anak sebagai sebuah pengorbanan. Sehingga, banyak dari mereka yang menolak menjadi orang tua lantaran lebih memprioritaskan kenyamanan diri sendiri.

Salah satunya adalah Makoto Isechi dan istrinya. Ia mengungkapkan tidak mau memiliki anak karena ingin fokus membangun usaha dan senang berpindah tempat ke berbagai bagian di Jepang setiap tahunnya.

"Memiliki anak adalah perubahan besar dalam hidup kita dan menjadi orang tua yang baik itu sulit. Saya tidak tahu kapan kami bisa siap untuk membuat keputusan seperti itu," terang Isechi dikutip dari South China Morning Post, Jumat (28/7/2023).

Bahkan, ada seorang ibu muda di Jepang yang viral di Twitter gegara mengaku menyesal memiliki seorang anak.

"Saya lelah hidup dengan perasaan terus-menerus menekan diri saya yang sebenarnya sejak putri saya lahir," tulisnya, dikutip dari UCA News, Jumat (28/7).

"Saya sebenarnya tidak biasa bangun jam 7 pagi di akhir pekan, tidak memasak sarapan, tidak berjalan-jalan di taman, tidak membuat makan siang buatan sendiri dengan mempertimbangkan nutrisi, tidak dapat menyimpan makanan ringan, tidak menyedot debu setiap hari, dan tidak tidur jam 9 malam atau semacamnya," pungkasnya.

Halaman 3 dari 2


Simak Video "Video: Merebaknya 'Rokok Zombie' di Jepang, Picu Kejang-Hilang Kesadaran"
[Gambas:Video 20detik]
(ath/naf)

Berita Terkait