Beberapa waktu terakhir, cuaca panas ekstrem menjadi sorotan di banyak negara, tak terkecuali di Indonesia. Dokter menyoroti, salah satu risiko yang perlu diwanti-wanti oleh masyarakat adalah risiko penyakit pada kulit akibat paparan sinar matahari. Salah satunya adalah kanker kulit.
Dokter spesialis bedah onkologi sekaligus Sekjen Perhimpunan Ahli Bedah Onkologi Indonesia (PERABOI) dr M Yadi Permana, SpB(K) Onk menjelaskan, di Indonesia, kasus kanker kulit paling banyak ditemukan pada jenis kelamin laki-laki. Kemudian perihal usia, paling banyak dialami oleh masyarakat berusia 40 tahun ke atas.
Menurutnya, faktor pemicu paling besar pada kasus kanker kulit adalah paparan sinar matahari. Bahkan, risiko kanker tersebut bisa mencapai lebih dari 50 persen.
"(Risiko kanker kulit akibat paparan sinar matahari) cukup besar. Ini bisa mencapai 20 sampai 50 persen paparan matahari (menyebabkan kanker kulit). Pada penelitian bahwa ditemukan 50 persen lebih terjadinya kanker kulit," ungkapnya dalam diskusi daring, Selasa (1/8/2023).
Dalam kesempatan tersebut juga dr Yadi menyoroti, Indonesia adalah negara tropis yang relatif memiliki paparan sinar matahari yang tinggi. Walhasil, penting sekali untuk masyarakat Indonesia memahami upaya proteksi diri dari paparan sinar matahari demi menekan risiko penyakit kanker kulit.
"Yang harus kita cermati, negara kita tropis, banyak terpapar sinar matahari. Jangan lupa para pejuang pangan, banyak kan petani sawit (dan) petani padi itu ke sawah misalnya dari pagi subuh sampai jam 9 atau 10, bahkan 12 siang. Tentu harus diberikan informasi dan edukasi," bebernya.
"Jadi kalau banyak petani harus bertelanjang baju segala macam, pakai baju lengan panjang. Kalau sunscreen mungkin repot di desa-desa. Tapi paling tidak dari dulu topi caping itu melindungi wajah dari sinar matahari," pungkas dr Yadi.
Untuk masyarakat yang harus beraktivitas di luar ruangan, dr Yadi menegaskan pentingnya pakaian pelindung untuk mencegah kulit terpapar langsung sinar matahari. Terutama, jika aktivitas tersebut dilakukan pada waktu di atas pukul 9 pagi. Selain dengan menggunakan pakaian pelindung seperti baju lengan panjang dan topi, dr Yadi juga menegaskan pentingnya penggunaan sunscreen.
Simak Video "Video: Macam-macam Cara Orang Hadapi Panas Ekstrem di Berbagai Negara"
(vyp/suc)