.webp)
Penyakit gula atau diabetes dipandang sebagai momok mengerikan oleh banyak orang. Lantaran berisiko memicu komplikasi, penting untuk masyarakat memahami sederet gejala diabetes. Rupanya, salah satunya gejalanya bisa terlihat saat berhubungan seksual.
Ada dua jenis atau tipe diabetes, yakni tipe 1 yang dipengaruhi kondisi genetik. Sementara diabetes tipe 2 biasanya berkaitan dengan gaya hidup sehari-hari.
Keduanya sama seriusnya satu sama lain dan dapat menyebabkan komplikasi kesehatan yang serius, seperti kehilangan penglihatan dan risiko amputasi anggota tubuh.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun, banyak orang yang kerap tidak menyadari gejala penyakit tersebut, bahkan tidak terlihat sama sekali. Kebanyakan orang mengetahui beberapa gejala diabetes yang lebih umum, seperti rasa haus yang meningkat, lebih sering ke toilet, dan kelelahan.
Tetapi, salah satu gejalanya bisa terlihat saat berhubungan seks.
"Infeksi jamur, semacam kondisi sariawan, adalah masalah khusus bagi penderita diabetes. Sebab, kadar gula yang tinggi di dalam tubuh membantu pertumbuhan candida," kata National Health Service (NHS), dikutip dari The Sun, Kamis (2/8/2023).
Ketika kadar gula di dalam darah tinggi juga menggambarkan kadar gula pada cairan yang ada di tubuh. Misalnya seperti keringat, air liur, hingga urine.
Berhubungan seks saat infeksi jamur terjadi bisa sangat menyakitkan dan membuatnya tidak nyaman. Infeksi biasanya membuat labia bengkak dan sensitif.
"Dan gesekan saat berhubungan seks cenderung memperparah jaringan yang meradang, serta meningkatkan rasa gatal dan iritasi," lanjutnya.
NHS juga menyebutkan beberapa tanda atau gejala diabetes lainnya yang perlu diwaspadai, yakni:
- Sering merasa sangat haus
- Buang air kecil lebih sering dari biasanya, terutama di malam hari
- Kerap merasa sangat lelah
- Penurunan berat badan dan kehilangan massa otot
- Gatal di sekitar penis atau vagina, atau sariawan yang sering terjadi
- Penglihatan kabur
Penurunan berat badan lebih umum terjadi pada penderita diabetes tipe 1 saat pertama kali berkembang dan sebelum mendapatkan pengobatan. Gejala ini jarang terjadi pada pengidap diabetes tipe 2.
(sao/vyp)
