Belakangan, viral imbauan untuk tidak meminum es teh setelah makan bakso. Dalam postingan tersebut, seorang netizen mengaitkannya dengan kandungan tanin pada teh yang dikhawatirkan bisa menghambat proses penyerapan protein.
"Kalau makan bakso sama es teh, itu mengandung tanin, tanin itu menghambat proses penyerapan protein itu sendiri," beber wanita dalam video viral berdurasi 31 detik, seperti dilihat detikcom Rabu (2/8/2023).
Benarkah Begitu?
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Spesialis gizi klinik dr Putri Sakti, MGz,SpGK, AIFO-K, CBBF, membenarkan imbauan tersebut. Menurutnya, tanin adalah salah satu zat antinutrisi yang bisa berkaitan dengan protein serta membentuk senyawa kompleks tidak larut.
"Senyawa komplek tersebut akan mengurangi daya cerna protein dan saat berikatan dengan enzim di saluran pencernaan, maka aktivitas enzim tersebut juga akan menurun," jelasnya saat dihubungi detikcom Rabu (2/8).
Di sisi lain, senyawa kompleks ini bisa mengikat zat besi dan vitamin B. Efeknya, penyerapan kedua kandungan yang dibutuhkan tubuh itu menjadi berkurang.
Meski begitu, dr Putri mengatakan masih boleh-boleh saja sesekali meminumnya, asalkan tetap dibatasi. Namun, ia lebih menyarankan untuk menggantinya dengan minuman lain, seperti air mineral, susu, jus jeruk, dan lainnya.
"Tapi teh yang cair, jangan terlalu pekat," katanya.
"Iya lebih baik lagi kalau memilih minuman selain sumber tanin," ujar dr Putri.
Apa Itu Tanin?
Dikutip dari Healthline, tanin adalah sejenis senyawa kimia yang termasuk dalam kelompok senyawa lebih besar, disebut polifenol. Molekul mereka biasanya jauh lebih besar daripada yang ditemukan pada polifenol jenis lain, dan memiliki kemampuan unik untuk mudah digabungkan dengan molekul lain, seperti protein dan mineral.
Beberapa sumber makanan tanin terkaya dan paling umum termasuk teh, kopi, anggur, dan coklat.
Rasa pahit yang menjadi ciri khas makanan dan minuman yang disebabkan oleh kandungan tanin melimpah.
Simak juga Video 'Faktor Risiko Obesitas pada Anak hingga Usia Dewasa':
NEXT: Teh Paling Banyak Tanin dan Efeknya Pada Tubuh
Teh Seperti Apa yang Mengandung Tanin Paling Banyak?
Umumnya, setiap jenis teh mengandung tanin. Tetapi, konsentrasinya sangat dipengaruhi oleh cara pembuatan dan berapa lama teh diseduh.
Beberapa sumber mengatakan teh hitam memiliki konsentrasi tanin tertinggi, sedangkan teh hijau sering dianggap paling rendah. Teh putih dan oolong biasanya berada di antara keduanya, tapi jumlah masing-masing jenis bisa bervariasi tergantung pada bagaimana teh diproduksi.
Umumnya, teh berkualitas rendah cenderung memiliki kadar tanin yang lebih tinggi, dan semakin lama teh diseduh, semakin tinggi konsentrasi tanin.
Selain teh, adapun beberapa minuman mengandung tanin yang mungkin kerap dikonsumsi yang dikutip dari Healthline, seperti:
- Wine
- Coklat
- Jus buah
- Sari buah
- Bir
Beberapa minuman lain yang bisa dikonsumsi jika ingin menghindari kandungan tanin antara lain susu, air mineral, dan kopi.
Efek Buruk Tanin pada Tubuh
Tanin memiliki kemampuan mudah berikatan dengan senyawa lain. Efek itu memberikan rasa pahit pada teh, seperti kering, hingga mengganggu pencernaan. Berikut efek buruk tanin lainnya yang bisa terjadi pada tubuh:
1. Mengurangi penyerapan zat besi
Tanin cukup potensial untuk menghambat penyerapan zat besi. Di saluran pencernaan, tanin bisa mudah mengikat zat besi yang ada dalam makanan nabati, membuatnya tidak tersedia untuk diserap.
Penelitian menunjukkan bahwa efek ini mungkin tidak menyebabkan kerusakan yang signifikan pada orang dengan kadar zat besi yang sehat. Tetapi, itu dapat menjadi masalah bagi mereka yang kekurangan zat besi.
Jika memiliki zat besi rendah tetapi ingin minum teh, sebaiknya membatasi risikonya dengan menghindari konsumsi teh dengan makanan kaya zat besi. Sebagai gantinya, pertimbangkan untuk minum teh di antara waktu makan.
2. Menyebabkan mual
Tingginya kadar tanin dalam teh dapat menyebabkan mual jika dikonsumsi saat perut kosong. Ini terutama dapat mempengaruhi orang dengan sistem pencernaan yang lebih sensitif.
Untuk menghindari efek ini, sebaiknya minum teh di pagi hari dengan sedikit makanan atau menambahkan sedikit susu. Protein dan karbohidrat dari makanan dapat mengikat beberapa tanin, meminimalkan kemampuannya mengiritasi saluran pencernaan.
Selain itu, pertimbangkan untuk membatasi berapa cangkir teh yang dikonsumsi dalam sekali minum.











































