Jadi 'Biang' Kebangkitan COVID di Inggris, GISAID Catat RI Punya 12 Kasus Eris

Jadi 'Biang' Kebangkitan COVID di Inggris, GISAID Catat RI Punya 12 Kasus Eris

Atta Kharisma - detikHealth
Senin, 07 Agu 2023 11:02 WIB
Jadi Biang Kebangkitan COVID di Inggris, GISAID Catat RI Punya 12 Kasus Eris
Ilustrasi COVID-19. (Foto: Getty Images/loops7)
Jakarta -

Beberapa waktu lalu Inggris dihebohkan dengan kenaikan kasus COVID-19 secara drastis. Varian baru EG.5.1 atau Eris disebut-sebut menjadi salah satu penyebab lonjakan kasus yang terjadi di Inggris.

Badan Kesehatan Inggris (UKHSA) menyebutkan bahwa varian tersebut masih merupakan turunan dari omicron. Eris saat ini menjadi varian yang paling umum kedua ditemui di Inggris setelah Arcturus.

Lonjakan kasus di Inggris diperkirakan hampir melampaui 200 ribu di bulan lalu, dari 606.656 kasus yang diprediksi pada 4 Juli 2024 menjadi 785.980 pada 27 Juli menurut The Zoe Health Study.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Rupanya, varian ini lebih dulu teridentifikasi di Indonesia. Pertama kali ditemukan awal Maret 2023, data GISAID setidaknya mencatat Indonesia memiliki 12 kasus COVID-19 varian Eris. Seluruh sampel ditemukan di DKI Jakarta berdasarkan pantauan detikcom hingga Senin (7/8/2023).

"Data GISAID menunjukkan EG.5.1 atau Eris ini sampel pertama itu paling tercatat di Jakarta di Indonesia. Itu di awal-awal Maret tahun ini dan ini menyebar saat ini ke Asia dan Eropa termasuk Amerika," beber ahli epidemiologi Dicky Budiman pada detikcom, Senin (7/8/2023).

ADVERTISEMENT

"Ini membuat saya terkejut walaupun juga dalam arti positif karena hal ini menunjukkan bahwa Indonesia secara aktif melakukan sistem deteksi dan melaporkan. Itu harus kita apresiasi," sambungnya.

Dicky mengatakan varian ini tengah dalam pemantauan WHO. Namun ia meminta masyarakat tidak khawatir, karena data sejauh ini menunjukkan bahwa varian Eris tidak menyebabkan keterparahan ataupun kematian.

"Saat ini sudah kurang lebih ada di 36 negara ya. Nah, untuk diketahui bahwa Eris ini sekarang dalam status under monitoring tapi bukan berarti menyebabkan kematian atau keparahan itu tidak," ucap Dicky.

"Saat ini data menunjukkan data kematian atau keparahan belum ada dampak signifikan. Berarti menunjukkan vaksin booster efektif sampai saat ini," sambungnya.

Dicky meminta masyarakat tetap waspada, terlebih kasus di Inggris juga menunjukkan peningkatan angka perawatan di rumah sakit.

"Tapi sebagaimana yang terjadi di Eropa pada kelompok yang rawan seperti lansia perlu sangat diwaspadai karena terjadi peningkatan rawat di RS dengan kasus varian ini," pungkasnya.

Simak Video 'Muncul Varian Baru Virus Covid-19 Bernama Eris':

[Gambas:Video 20detik]



(ath/naf)
Inggris Dihantui COVID Varian Eris
12 Konten
Ditemukan varian baru COVID-19 yang tengah merebak di Inggris. Badan keamanan Kesehatan Inggris (UKHSA) telah membunyikan alarm tentang varian baru bernama ‘Eris’ atau subvarian Omicron EG.5.1.

Berita Terkait