Seorang ahli bedah dan perintis kesehatan terkemuka, Lord Ara Darzi baru-baru ini mengungkapkan ancaman kesehatan global yang lebih ditakuti daripada COVID-19, yaitu silent pandemic resistensi antibiotik. Menurutnya, apa yang dia peringatkan mungkin menjadi ancaman kesehatan global berikutnya.
Darzi menyebut silent pandemic resistensi antibiotik telah bertanggung jawab atas membunuh lebih dari satu juta orang di Inggris per tahun, lantaran menyebabkan superbug yang tak dapat diobati.
Dia juga sangat prihatin dengan ancaman yang ditimbulkan oleh resistensi antibiotik, sehingga ia mendirikan pusatnya sendiri untuk melawan "pandemi tersembunyi" tersebut.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Pada tahun 2028 akan ada banyak orang yang meninggal karena infeksi yang kebal terhadap antibiotik seperti yang meninggal karena infeksi pada tahun 1928 sebelum penemuan penisilin. Bakteri telah ada selama tiga miliar tahun, jauh sebelum manusia ada," ucapnya, dikutip dari Mirror.
"Mereka telah selamat dari segala macam kondisi, dari dunia beku hingga panas yang luar biasa. Mereka bertahan hidup dengan bermutasi. Antibiotik merupakan ancaman eksternal bagi bakteri, jadi mereka terus berkembang menjadi kebal terhadap mereka," sambungnya lagi.
Di samping itu, Darzi mewanti-wanti bahwa saat ini antibiotik digunakan secara berlebihan lantaran beberapa dokter menurutnya mengambil 'jalan keluar yang mudah' untuk mengobati pasien. Misalnya antibiotik diresepkan untuk penyakit flu atau hanya merasa kurang sehat.
Dia juga mengatakan bahwa resistensi antibiotik lebih menakutkan daripada COVID, dan dapat menyebabkan rumah sakit tidak dapat mengobati infeksi.
(suc/naf)











































