Emak-emak Waspada! Polusi Udara Ternyata Bisa Picu Anak Stunting

Emak-emak Waspada! Polusi Udara Ternyata Bisa Picu Anak Stunting

Averus Kautsar - detikHealth
Rabu, 09 Agu 2023 06:30 WIB
Emak-emak Waspada! Polusi Udara Ternyata Bisa Picu Anak Stunting
Kondisi polusi di langit Jakarta. (Foto: detikhealth/ AN Uyung Pramudiarja)
Jakarta -

Beberapa waktu terakhir kualitas udara di wilayah DKI Jakarta dan sekitarnya tengah menjadi sorotan. Polusi udara yang parah membuat banyak masyarakat was-was dengan efek yang dapat ditimbulkannya.

Risiko penyakit yang dapat disebabkan oleh polusi berbahaya antara lain seperti gangguan pada pernapasan, berefek pada kulit dan mata, hingga penyakit kardiovaskular.

Tidak hanya memberi dampak pada orang dewasa, polusi juga dapat berefek pada anak-anak. Bahkan ternyata polusi udara bisa menjadi salah satu penyebab anak mengalami stunting, kok bisa?

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dokter spesialis anak dr Novitria Dwinanda, Sp.A, Subsp. N. P. M mengatakan bahwa polusi memang bisa menjadi salah satu faktor penyebab stunting. Namun, hal tersebut terjadi secara tidak langsung.

"Polusi udara itu dapat menyebabkan infeksi saluran napas, anaknya terus bisa sakit berulang, terus apalagi kalau kena paparan rokok," katanya ketika ditemui detikcom di Jakarta Selatan, Selasa (8/8/2023).

ADVERTISEMENT

"Itu bisa saja anaknya mengalami iritasi bronkitis, infeksi paru, batuk, pilek, kalau sakit kan jadinya tidak mau makan. Akhirnya nutrisinya berkurang dan dapat mengganggu berat badan. Polusi udara dapat membuat anak sakit dan memang secara tidak langsung dapat mempengaruhi," sambungnya.

Adapun lebih lanjut, dr Novitria juga membeberkan berbagai cara pencegahan risiko penyakit yang dapat ditimbulkan dari polusi udara. Menurutnya, konsumsi makanan bernutrisi menjadi salah satu kunci utama.

"Pencegahannya tentu saja nutrisi yang benar, makan benar, dan asupannya cukup. Selain itu tidur yang cukup durasinya dan jangan lupa imunisasi," ujarnya.

"Selain itu kalau bisa hindarkan anak dari tempat-tempat yang memang tinggi polusi. Kalau misalnya di sekitar rumah banyak kendaraan besar, terus polusi lagi tinggi, kalau bisa ya mainnya di rumah dulu," pungkasnya.




(avk/kna)

Berita Terkait