Manusia memiliki otot betis sebagai 'jantung kedua'. Sama seperti jantung utama yang ada di rongga dada, betis juga berfungsi memompa darah namun terbatas dari tubuh bagian bawah menuju jantung yang sebenarnya.
Dalam kondisi berdiri, darah yang berada di kaki lebih sulit untuk kembali ke jantung akibat adanya gaya gravitasi. Pada kondisi tersebut, otot betis berperan menjadi 'jantung kedua' untuk membantu mengembalikan darah naik ke jantung.
Spesialis jantung dan pembuluh darah dr Vito A Damay, SpJP menegaskan, jantung yang ada di rongga dada tetap merupakan jantung yang utama. Sehingga peran jantung dalam rongga dada tidak dapat digantikan oleh 'jantung kedua'.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jantung cuma satu dan yang vitalnya itu cuma satu itu. Jadi kalau misalkan terjadi serangan jantung, jantung yang dibilang serangan itu yang di dada kita," ucap dr Vito ketika berbincang dengan detikcom beberapa waktu lalu.
"Jantung yang di kaki itu kita sebut 'jantung kedua' karena untuk mengalirkan darah kembali ke jantung dari kaki itu perlu bantuan otot dari betis dan aktivitas dari kaki untuk berjalan tiap hari akhir agar sirkulasi lancar," sambung dr Vito.
Mekanisme 'Jantung Kedua' di Betis
Otot betis sebagai 'jantung kedua' hanya ikut membantu membantu proses pemompaan kembali darah dari anggota gerak bawah menuju jantung, tepatnya jantung bagian kanan.
dr Vito menjelaskan, di dalam betis ada otot besar gastrocnemius dan soleus yang mengapit pembuluh darah vena dalam. Ketika berjalan, berdiri atau mengangkat tumit, otot-otot ini akan berkontraksi, menekan vena, sehingga darah terdorong naik ke atas.
"Di vena terdapat katup satu arah yang membuat darah tidak jatuh lagi ke bawah. Proses 'pompa mekanis' ini membuat aliran balik vena ke jantung," katanya.
Ketika sedang rebahan, mekanisme ini tidak terlalu berdampak karena efek gravitasi juga menghilang. Aliran darah balik ke jantung menjadi lebih mudah, tapi otot betis tidak bekerja aktif.
"Aliran balik vena yang baik mempengaruhi sistem kardiovaskular secara keseluruhan. Maka sirkulasi jantung pembuluh darah secara keseluruhan juga lebih baik daripada diam saja," tandasnya.











































