DKI-Tangsel Dikepung Polusi, Awas! Efek Jangka Panjang Picu Penyakit Jantung

DKI-Tangsel Dikepung Polusi, Awas! Efek Jangka Panjang Picu Penyakit Jantung

Vidya Pinandhita - detikHealth
Jumat, 11 Agu 2023 10:30 WIB
DKI-Tangsel Dikepung Polusi, Awas! Efek Jangka Panjang Picu Penyakit Jantung
Ilustrasi DKI Jakarta-Tangerang Selatan dikepung polusi udara. Foto: Ari Saputra
Jakarta -

Sejumlah wilayah termasuk DKI Jakarta dan Tangerang Selatan kini dikepung polusi udara. Tak hanya risiko 'engap' saat beraktivitas di luar rumah, ancaman beragam penyakit pernapasan juga kini menjadi kekhawatiran masyarakat.

Sebagaimana dijelaskan oleh dokter spesialis paru dr Erlina Burhan, SpP(K) yang berpraktik di RS Persahabatan, Jakarta Timur, pasien paling banyak yang ditanganinya kini adalah pasien asma. Mereka kebanyakan datang dengan keluhan berupa pilek, bersin-bersin, disertai batuk dan sesak.

"Polusi udara menjadi faktor risiko yang cukup tinggi dalam menyebabkan dan memperburuk penyakit respirasi, yaitu PPOK (36,6 persen), pneumonia (32 persen), asma (27,95 persen) kanker paru (12,5 persen) dan tuberkulosis (12,2 persen)," jelas dr Erlina lewat keterangan tertulisnya diterima detikcom, Kamis (10/8/2023).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Namun tak hanya memicu penyakit pernpasan, dr Erlina menegaskan, paparan polusi udara juga berisiko memicu risiko lain seperti penyakit kardiovaskular, hingga gangguan pertumbuhan pada anak.

Sekaligus dr Erlina menjelaskan, anak-anak tergolong kelompok rentan di tengah situasi kualitas udara yang memburuk, bersamaan dengan warga berusia lanjut, orang dengan riwayat penyakit asma, orang dengan penyakit paru obstruktif kronis (PPOK), dan orang dengan riwayat alergi.

ADVERTISEMENT

"Selain penyakit respirasi, pajanan jangka panjang terhadap polutan udara juga terbukti dapat menyebabkan berbagai jenis penyakit lain, mencakup gangguan kardiovaskular, neurologis, psikologis, kulit, dan tumbuh kembang anak. Polusi udara menjadi salah satu faktor yang memicu timbulnya gangguan kardiovaskular berupa stroke, hipertensi, gagal jantung, dan penyakit jantung koroner," beber dr Erlina.

"Pada kelompok usia anak, paparan jangka panjang polusi udara menjadi salah satu faktor risiko gangguan perilaku agresif, hiperaktif, dan autisme. Pada kehamilan, polusi udara juga menjadi faktor risiko berat badan lahir rendah dan retinopati pada bayi," pungkasnya.

Maka dari itu, untuk mencegah efek buruk dari polusi, perlu banget untuk menjaga kesehatan tubuh. Salah satu caranya, bisa dengan mengkonsumsi multivitamin. Bisa cek produknya DI SINI.




(vyp/naf)

Berita Terkait