KLHK Ungkap Cara Paling 'Tokcer' Atasi Polusi Udara Jakarta

KLHK Ungkap Cara Paling 'Tokcer' Atasi Polusi Udara Jakarta

Sarah Oktaviani Alam - detikHealth
Senin, 14 Agu 2023 17:30 WIB
KLHK Ungkap Cara Paling Tokcer Atasi Polusi Udara Jakarta
Polusi udara di DKI Jakarta. (Foto: Ari Saputra)
Jakarta -

Dirjen Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan (PPKL) Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) Sigit Reliantoro mengungkap cara cepat untuk mengurangi polusi udara, yang belakangan terjadi di DKI Jakarta dan sekitarnya.

Salah satu cara yang dinilai cepat untuk mengatasi masalah tersebut adalah dengan turunnya hujan. Sigit menyadari jika tidak ada yang bisa memastikan kapan hujan turun.

"Boleh nggak kita berdoa bersama hujan turun? Kalau angin nggak terlalu berpengaruh," kata Sigit yang dikutip dari YouTube Kementerian LHK, Senin (14/8/2023).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Tapi, kalau yang paling berpengaruh adalah hujan, karena dia membilas udara yang ada di Jakarta. Nah, yang paling efektif adalah hujan," sambungnya.

Namun, Sigit menegaskan tidak ada solusi yang instan untuk mengatasi polusi udara di Jakarta. Sebab menurutnya permasalahan udara ini bukan baru terjadi kali ini saja.

ADVERTISEMENT

"Jadi, sebetulnya karena ini sudah terakumulasi lama juga, maka effort-nya tidak ada yang instan," tuturnya.

Mengutip riset Vital Strategis, Sigit membeberkan beberapa upaya yang bisa dilakukan untuk mengurangi pencemaran udara di Jakarta. Beberapa di antaranya pengadaan kendaraan operasional listrik, pengetatan standar emisi menjadi Euro4, pengadaan bus listrik Transjakarta, dan uji emisi kendaraan.

Selain itu, peralihan dari angkutan pribadi ke angkutan umum, konversi ke kompor listrik, pengendalian debu dari konstruksi, dan pelarangan pembakaran sampah terbuka juga disinggung sebagai cara untuk mengatasi polusi udara.

"Sebetulnya, yang penting juga karena dari analisis (pencemaran udara paling banyak) dari transportasi. Maka yang kita dorong untuk jangka pendek ini adalah uji emisi berkala," pungkasnya.




(sao/sao)

Berita Terkait