Marak Sunscreen Palsu, Dokter Kulit Ingatkan Jangan Cuma Lihat Angka SPF!

Suci Risanti Rahmadania - detikHealth
Rabu, 16 Agu 2023 15:36 WIB
Foto: Getty Images/iStockphoto/PeopleImages
Jakarta - Belakangan beredar konten hasil uji lab produk sunscreen SPF palsu. Angka yang tertera di label SPF disebut tidak sesuai dengan kandungan yang sebenarnya.

Informasi ini membuat netizen heboh dan bertanya-tanya apakah produk SPF tabir surya atau sunscreen yang mereka pakai sesuai klaim produk atau tidak.

Menanggapi ini, dokter spesialis kulit dan kelamin, dr Arini Astasari Widodo, SM, SpKK menjelaskan bahwa sun protection factor (SPF) merupakan ukuran yang menunjukkan seberapa efektif sunscreen dalam melindungi kulit dari sinar UVB yang dapat menyebabkan luka bakar matahari dan kerusakan kulit.

"Angka SPF mengindikasi berapa lama kulit Anda bisa terpapar sinar matahari sebelum mengalami luka bakar, dibandingkan jika tidak menggunakan sunscreen," katanya kepada detikcom, Selasa (15/8/2023).

Perbedaan angka SPF yang tertera di label dengan kandungan sebenarnya, tentu mempengaruhi efek proteksinya. Namun dr Arini mengingatkan, sebaiknya tidak terpaku hanya pada angka SPF karena ada hal yang harus diperhitungkan saat memilih sunscreen yakni PA atau Protective Grade of UVA.

"Klaim PA merupakan ukuran perlindungan terhadap sinar UVA yang dapat menyebabkan penuaan dini dan masalah kulit lain," jelasnya.

"Skala PA menggunakan tanda tambah (+), bintang (★), atau klaim broad-spectrum sunscreen untuk menunjukkan tingkat perlindungan terhadap sinar UVA. Semakin banyak tanda tambah atau bintang, semakin tinggi perlindungan terhadap UVA," imbuh lulusan Harvard Medical School tersebut.

Menurut dr Arini, metode pengukuran SPF dan Protection Grade of UVA (PA) pada sunscreen biasanya dilakukan dengan uji klinis di laboratorium. Pada pengukuran SPF, sunscreen diaplikasikan pada kulit peserta uji yang kemudian dikenakan paparan sinar matahari kontrol untuk menghitung waktu terjadinya eritema.

"Penilaian akurat terkait tingkat SPF memerlukan uji tes yang memadai dan terpercaya. Seseorang tidak dapat menilai efektivitas SPF menggunakan kamera UV yang saat ini sedang trending digunakan untuk menunjukan proteksi UV. Seseorang juga tidak dapat menilai SPF dari konsistensi, kemasan, harga, dan tekstur," katanya.

"Hasil perbandingan waktu eritema pada kulit yang dilindungi sunscreen dan kulit yang tidak dilindungi akan menghasilkan nilai SPF," paparnya.

NEXT: Jangan hanya terpaku pada angka SPF!

Simak Video "Video: Cara Pilih Sunscreen dan Waktu yang Tepat untuk Reapply"


(suc/up)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork