Ngeri! Dokter Ungkap Alasan Menahan Bersin Bisa Bikin Tenggorokan Pecah

Ngeri! Dokter Ungkap Alasan Menahan Bersin Bisa Bikin Tenggorokan Pecah

Atta Kharisma - detikHealth
Rabu, 16 Agu 2023 20:03 WIB
Ngeri! Dokter Ungkap Alasan Menahan Bersin Bisa Bikin Tenggorokan Pecah
Ilustrasi bersin. (Foto: shutterstock)
Jakarta -

Seorang pria di Inggris mengalami tenggorokan pecah gegara menahan bersin. Hal itu terjadi ketika dia berusaha menahan bersin dengan cara menutup mulut dan kedua lubang hidungnya.

Tapi apakah benar menahan bersin bisa menimbulkan efek separah itu? Menurut spesialis paru dr Erlang Samoedro, SpP(K), tenggorokan pecah yang dialami pria tersebut hanya terjadi pada kondisi tertentu.

"Kalau semua jaringan lunak di rongga napas paten, tidak ada defect atau kelainan, seharusnya itu bisa menahan tekanan tinggi. Mungkin ada sesuatu yang membuat dia (tenggorokan) jadi pecah, itu bisa karena kelainan di salah satu rongganya," ujar dr Erlang saat dihubungi detikcom, Rabu (16/8/2023).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ia menjelaskan bersin adalah kondisi di mana timbul rangsangan yang membuat paru atau tenggorokan harus mengeluarkan sesuatu. Untuk itu, otot-otot di dinding dada akan berkontraksi sehingga menciptakan tekanan yang sangat tinggi.

"Itu kan tekanannya sangat tinggi, kalau ditutup tekanan yang tinggi itu akan mendesak jaringan sekitar di rongga mulut," sambungnya.

ADVERTISEMENT

Bahaya Menahan Bersin

dr Erlang mengatakan selain berpotensi menimbulkan rupture atau pecah di tenggorokan, menahan bersin juga bisa merusak rongga sinus pada hidung hingga gendang telinga.

"Bisa pecah juga gendang telinga kalau tekanan tinggi," imbuhnya.

Selain itu, tekanan tinggi akibat menahan bersin juga bisa memengaruhi jaringan-jaringan yang ada di mata, saluran cerna, hingga bahkan otak.

"Ke mata juga bisa, kan semua rongga yang ada di kepala ini kan ada hubungannya. Antara hidung, mulut, telinga kan ada saluran-salurannya, jadi kalau tekanan di rongga mulut bisa ke mana-mana, sampai ke bawah, ke saluran cerna. Kalau tekanannya tinggi sekali juga bisa ke otak. Kan ada hubungan juga antara hidung ke otak, ada jaringan lunaknya," pungkas dr Erlang.




(ath/kna)

Berita Terkait