Belakangan viral pasien cuci darah mengikuti perlombaan makan kerupuk di momen HUT RI. Banyak warganet yang kemudian memuji aktivitas tersebut sebagai bentuk hiburan bagi para pasien.
Namun, di sisi lain, beberapa orang mempertanyakan keamanan aktivitas perlombaan pada pasien cuci darah. Ketua Komunitas Pasien Cuci Darah Indonesia (KPCDI) Tony Richard Samosir buka suara.
Menurutnya, secara umum tidak ada masalah dengan perhelatan lomba tersebut. Namun, ia menyoroti privasi pasien yang terekspos dalam video viral pasien cuci darah tersebut.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sebaiknya menjaga privasi pasien sesuai dengan UU No. 44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit yang membahas tentang privasi dan kerahasiaan penyakit yang diderita oleh pasien," tutur dia saat dihubungi detikcom Jumat (18/8/2023).
Pasien Wajib Didampingi
Di sisi lain, dirinya juga menyarankan nakes tersebut tetap mendampingi pasien agar perlombaan tidak malah membahayakan keselamatan mereka.
"Harus di dampingi tim medis sehingga tidak membahayakan pasien. Kondisi fisik pasien dalam keadaan baik dan dalam posisi yang nyaman,"
"Tidak terlalu banyak pergerakan saat mengikuti lomba terlebih pada bagian tubuh pasien yang menjadi akses cuci darah. Mengingat adanya risiko aliran darah tidak lancar," sambung dia.
NEXT: Batasi asupan kerupuk
Batasi Asupan Kerupuk
Terpisah, praktisi kesehatan dr Aru Ariadno SpPD juga menyarankan sebaiknya pasien cuci darah tetap membatasi asupan kerupuk.
"Pada pasien gagal ginjal dengan cuci darah atau hemodialisa memang punya keterbatasan soal apa yang dimakan. Ada batasan baik pilihan makanan dan jumlah cairan yg masuk tubuh," pesan dia.
"Kalo cuma makan kerupuk yang sebiji saat lomba 17-an saya rasa aman buat pasien gagal ginjal dengan hemodialisa," jelas dr Aru.
Imbauan yang sama diutarakan Tony, ia bahkan mengusulkan perlombaan yang menurutnya lebih kreatif, alih-alih berlomba makan kerupuk.
"Kandungan dalam kerupuk yang dapat menahan cairan sehingga cepat haus dan butuh minum itu juga tidak dibenarkan, coba mengambil ide yang kreatif," saran Tony.
"Saran saya mengambil ide kreatif yang tidak berdampak pada kesehatan pasien untuk lomba, misalnya lomba menulis, lomba cerita inspiratif itu lebih ideal dilakukan," ujar Ketua KPCDI yang juga pernah menjadi pasien cuci darah.











































