Ada yang setuju karena menganggap hal tersebut bisa menjadi hiburan bagi pasien yang sakit, namun ada pula yang tak setuju lantaran kasihan kepada para pasien.
Dokter Spesialis Penyakit Dalam Konsultan Ginjal dan Hipertensi, dr Jonny, Sp.PD-KGH, M Kes, MM, menjelaskan sebenarnya lomba tersebut boleh-boleh saja dilakukan asalkan tenaga medis dapat memperhatikan keamanan pasien.
Menurutnya, tak ada larangan lomba makan kerupuk untuk pasien hemodialisis lantaran tak berpengaruh pada kesehatan pasien.
"Ya, saya kira untuk lomba tersebut tidak jadi masalah begitu ya. Asal memperhatikan keamanan pasien (patient safety). Yang pertama adalah harus keamanan pasien yang utama," ucapnya saat dihubungi detikcom, Minggu (20/8/2023).
Yang menjadi masalah pada video tersebut adalah kode etik. Menurut dr Jonny, tenaga kesehatan sebaiknya meng-upload video yang sifatnya mengandung konten mendidik atau mengedukasi, bukan video yang melanggar privasi pasien.
"Saya kira kalau video-video yg hanya untuk hura-hura, tidak elok untuk di sebar-sebarkan. Lebih baik Nakes tidak memberikan atau mengupload video itu yang isinya sifatnya tidak mengedukasi, mendidik masyarakat," ucapnya lagi.
Hal serupa juga disampaikan oleh Ketua Komunitas Pasien Cuci Darah Indonesia (KPCDI) Tony Richard Samosir. Menurutnya, viralnya video bisa saja tidak sesuai dengan perundang-undangan yang mewajibkan pihak RS dan nakes merahasiakan data pasien, sehingga dinilai merugikan privasi mereka.
Lain halnya jika keluarga pasien atau staf rumah sakit sudah sama-sama 'consent' dan tidak keberatan, pengambilan gambar atau video itu menurutnya aman dilakukan.
"Menurut kami, dari sisi aspek hukum, tentu itu bisa dianggap melanggar etika profesi ya karena membuat konten dari pasien cuci darah. Pengambilan foto dan video di rumah sakit itu tidak boleh, melanggar privasi pasien atau keluarga pasien," katanya saat dihubungi detikcom Jumat (18/8).
"Hak privasi harus dijunjung tinggi. Apalagi tentang menyimpan rahasia kedokteran yang hanya bisa dibuka untuk kepentingan kesehatan pasien, permintaan aparat tenaga hukum maupun persetujuan pasien itu sendiri," pesan Tony.
Simak Video "Hati-Hati! Pasien Cuci Darah di RI Makin Muda"
(suc/suc)