Polusi udara di Jabodetabek masih belum membaik. Tak sedikit masyarakat yang masih harus beraktivitas mengeluh engap karena kualitas udara yang masih buruk.
Kondisi yang terjadi saat ini dapat menyebabkan masalah pernapasan pada manusia, salah satunya Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA). Bahkan, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memperkirakan sebanyak 6,7 juta orang di dunia meninggal dini akibat polusi udara.
Berbagai cara mulai dilakukan untuk mengatasi permasalahan polusi udara, salah satunya dengan menggunakan tanaman hias. Memang seberapa efektif tanaman bisa membantu membersihkan polusi udara?
Seperti diketahui, polusi udara tidak hanya berasal dari asap kendaraan. Tetapi, juga bisa berasal dari senyawa beracun yang ada di dalam sebuah bangunan.
Dikutip dari Independent UK, para ahli juga menyerukan strategi untuk meningkatkan kualitas udara dengan menggunakan tanaman di dalam ruangan. Sebab, dari penelitian yang belum ditinjau rekan sejawat ini menunjukkan bahwa tanaman juga bisa membersihkan uap bensin yang bisa berada di dalam ruangan, seperti di kantor.
Kantor seringkali terhubung langsung ke tempat parkir mobil, baik melalui pintu maupun lift. Hal itu mempermudah senyawa berbahaya yang berasal dari bensin masuk ke area kerja dan pemukiman.
Penelitian telah menunjukkan bahwa banyak bangunan juga terkena asap bensin beracun dari jalan raya dan jalan raya terdekat.
"Ini adalah pertama kalinya tanaman diuji kemampuannya dalam menghilangkan senyawa yang berhubungan dengan bensin, dan hasilnya sangat mencengangkan," kata rekan penulis studi Dr Fraser Torpy dari University of Technology Sydney (UTS) di Australia dalam sebuah pernyataan.
Dari penelitian baru yang dilakukan bersama perusahaan penataan tanaman, Ambius, menemukan bahwa dinding dengan tanaman hijau efektif menghilangkan polutan berbahaya penyebab kanker di dalam ruangan.
Meskipun masih ada polutan yang masuk ke dalam ruangan, para peneliti yakin bahwa tanaman masih bisa menghilangkan lebih dari 40 persen total senyawa organik yang mudah menguap dalam periode pengujian selama delapan jam.
"Hampir semua bahan kimia berbahaya seperti alkana, turunan benzena, dan siklopentana telah dihilangkan," kata para peneliti.
Meskipun penelitian sebelumnya telah menunjukkan tanaman dapat menghilangkan bahan kimia beracun dari udara, studi ini seringkali hanya mengamati spesies kimia tunggal dan bukan pada kemampuannya menyaring campuran kompleks.
NEXT: Jenis Tanaman yang Digunakan
(sao/kna)