Heboh beberapa waktu lalu kisah seorang ibu di Bogor mengaku anaknya tertukar di rumah sakit. Kini, kasus tersebut berlanjut dengan tes DNA silang yang melibatkan dua bayi dan kedua orang tuanya.
Siti Mauliah dan bayinya yang diduga tertukar dengan bayi ibu D menjalani tes DNA silang. Tes tersebut dilakukan di Puslabfor Polri Sentul, Bogor.
Hingga saat ini, pihak Polres Bogor mengatakan bahwa hasil tes DNA silang tersebut masih sedang ditunggu hasilnya.
"Intinya tadi kita sudah mengambil sampel di Puslabfor Polri, kita tunggu saja hasilnya bagaimana," ucap KBO Satreskim Polres Bogor Iptu Hafiz Prasetia Akbar pada awak wartawan.
Apa itu tes DNa?
Tes DNA merupakan sebuah prosedur yang dilakukan untuk menilai profil genetik. Dokter spesialis forensik dan medikolegal dr Nadia Ulfah Faddila, SpFM menjelaskan bahwa profil genetik tersebut bertanggung jawab pada kondisi biologis seseorang.
"Tes DNA bisa menentukan apakah seseorang menderita penyakit atau kondisi medis tertentu, memiliki faktor risiko terhadap penyakit atau kondisi medis tertentu. Atau misalnya memiliki mutasi gen yang dapat diturunkan," ucap dr Nadia ketika dihubungi detikcom, Selasa (22/8/2023).
"Selain itu, dalam kedokteran forensik tes DNA juga sangat penting dalam proses identifikasi, misalnya pada kasus bencana di mana kondisi tubuh korban tidak lagi utuh sehingga harus dilakukan tes DNA untuk mengenali identitas para korban," sambungnya.
dr Nadia mengatakan bahwa DNA seseorang berasal setengah dari ayah biologis dan setengah dari ibu biologis. Oleh karena itu tes DNA juga kerap digunakan untuk menentukan garis keturunan, termasuk menentukan siapa orang tua biologis seseorang.
Ia menjelaskan bahwa tes DNA dimulai dengan pengambilan sampel DNa dari setiap individu yang akan diperiksa. Proses ini harus benar-benar diperhatikan untuk mempertahankan keabsahan dari hasil tes.
Simak Video "Video: Satgas IDAI Bicara Prioritas Menyusui Bayi di Lokasi Bencana"
(avk/kna)