Pakar Ungkap Alasan Pemerintah Harus Buat Regulasi Pelabelan BPA

Pakar Ungkap Alasan Pemerintah Harus Buat Regulasi Pelabelan BPA

Sukma Nur Fitriana - detikHealth
Rabu, 23 Agu 2023 15:34 WIB
Pakar Ungkap Alasan Pemerintah Harus Buat Regulasi Pelabelan BPA
Foto: Shutterstock/
Jakarta -

Pakar Epidemiologi Universitas Indonesia, Pandu Riono mengatakan kontaminasi senyawa kimia Bisfenol A (BPA) pada kesehatan masyarakat adalah hal yang nyata. Karena itu, pemerintah seharusnya membuat regulasi pelabelan risiko BPA untuk kemasan galon air minum dari plastik keras polikarbonat.

Dia pun menegaskan BPA menimbulkan risiko yang besar untuk kesehatan. Karena itu, tidak ada boleh kesan seolah-oleh pemerintah membiarkan perihal ini. Hal ini disampaikannya pada salah satu talkshow di TV, Jumat (11/8).

"Bahkan sebelum jadi manusia sudah berisiko, saat dalam kandungan, BPA berpotensi mengganggu pertumbuhan janin sehingga dalam perkembangannya akan menimbulkan banyak masalah kesehatan, termasuk autisme, Attention-Deficit/Hyperactivity Disorder (ADHD)," ujar Pandu dalam keterangan tertulis, Rabu (23/8/20230).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Dia melanjutkan paparan BPA dalam jangka panjang dapat memicu banyak gangguan dalam sistem tubuh, termasuk gangguan organ reproduksi, penyakit terkait endokrin, gangguan syaraf dan kanker. Karena itu, dia mengatakan negara bertanggung jawab dan harus segera mengeluarkan regulasi untuk membatasi penggunaan senyawa BPA.

"Kalau tidak (dilakukan), itu membahayakan kesehatan kita. Atau (kalau) kita tunda saja, itu artinya membiarkan masalah ini menjadi akumulatif, sehingga seakan-akan terjadi pembiaran bahwa kesehatan adalah urusan Anda dan negara seolah-olah tidak ikut campur," terang Pandu.

ADVERTISEMENT

"Dengan adanya label yang memberikan informasi dan mengedukasi masyarakat, (Pemerintah) mengajak industri supaya bertanggung jawab terhadap kesehatan bangsa ini," sambungnya.

Dia melanjutkan regulasi untuk mengatur penggunaan senyawa BPA pada galon isi ulang akan menggerakkan pelaku usaha agar lebih aktif berinovasi. Dengan begitu ada kompetisi untuk menghasilkan produk yang aman dan bermutu, sehingga masyarakat diuntungkan.

"Industri itu mempunyai tanggungjawab yang jauh lebih besar. Bukan hanya profit, tapi juga mengedukasi masyarakat, dan setiap produknya dijamin keamanannya," terangnya.

Dia menambahkan regulasi pelabelan galon BPA itu adalah upaya supaya industri lebih transparan. Artinya masyarakat diajak memahami risiko yang bisa terjadi.

Di sisi lain, industri didorong untuk mengedukasi masyarakat, sehingga masyarakat paham bahwa produk galon BPA itu potensi berbahaya atau tidak.

"Dengan demikian, tanggung jawabnya adalah tanggung jawab bersama. Kita memikirkan secara bersama-sama. Kalau kesehatan terjaga, ekonomi akan kembali bangkit. Itu yang paling penting," pungkasnya.

(akn/ega)

Berita Terkait