.webp)
Kualitas udara di DKI Jakarta dan sekitarnya tengah menjadi sorotan. Polusi udara yang tinggi dinilai dapat memberikan efek buruk pada kesehatan, khususnya pada anak.
Ketua Komite Penanggulangan Penyakit Respirasi dan Dampak Polusi Udara Kementerian Kesehatan, dr Agus Dwi Susanto, SpP(K) mengatakan, anak tergolong kelompok rentan terpapar polusi udara. Pasalnya, tubuh anak lebih sensitif daripada orang dewasa.
Di tengah situasi udara saat ini, sebenarnya boleh-boleh saja anak dibawa beraktivitas di luar rurmah. Namun dr Agus mengingatkan, penting untuk para orang tua senantiasa memberikan masker pada anak-anak agar terlindung dari efek polusi udara.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jadi setiap orang tua harus memperhatikan jika membawa anaknya keluar beraktivitas dan kualitas udara yang terjadi tidak sehat untuk kelompok sensitif, maka harus pakai masker anaknya," ucap dr Agus dalam konferensi pers, Senin (28/8/2023).
"Hanya masker anak ini tergantung ukurannya ya beda-beda. Jadi ada untuk anak kecil, dan untuk anak dewasa berbeda. Kalau masker dewas dipakai untuk anak kecil tidak efektif karena tidak rapat di mukanya," sambungnya.
dr Agus menyarankan minimal gunakan masker bedah untuk melindungi anak. Jika ingin menggunakan masker kain, tambahkan filtrasi PM 2.5 agar proteksinya efektif.
"Kalau mau bisa juga masker kain tapi diselipin filter PM 2.5 ketika sedang polusi itu yang paling aman. Tidak begitu mahal bisa dicari dibeli dan digunakan. Filternya aja dibuang kalau setelah aktivitas, disposibel, jangan dipakai lagi," pungkasnya.
(avk/vyp)
