Gejala Leukemia, Jenis, dan Pencegahan untuk Menekan Risiko

Saniyyah - detikHealth
Kamis, 31 Agu 2023 05:45 WIB
Ilustrasi leukemia. Foto: Getty Images/iStockphoto/jarun011
Jakarta - Leukemia atau kanker darah adalah penyakit keganasan sel darah yang berasal dari sumsum tulang. Mengutip dari P2PTM Kementerian Kesehatan RI, leukimia atau kanker darah bisa menyerang orang dewasa maupun anak-anak.

Biasanya ditandai perbanyakan sel-sel darah putih dengan bentuk abnormal dalam darah tepi (sel blast). Jumlah sel berlebihan hingga mendesak sel darah normal hingga mengganggu fungsinya.

Dengan kata lain, leukemia adalah kanker darah akibat tubuh terlalu banyak memproduksi sel darah putih abnormal. Kanker ini mengakibatkan kematian cukup tinggi di Indonesia maupun dunia.

Menurut Globocan (Data Kanker Global Baru) 2020 ada lebih dari 470 ribu kasus baru leukimia, dengan lebih dari 311 ribu kematian di seluruh dunia. Data WHO pada tahun 2020 mencatat 11,979 kematian di Indonesia disebabkan leukimia.

Jenis-Jenis Leukemia

Jenis leukemia menurut Kemenkes RI adalah:

1. Leukemia Akut

Leukemia akut ditandai dengan perjalanan penyakit yang sangat cepat. Jika tidak segera diobati, maka bisa menyebabkan kematian hanya dalam hitungan minggu bahkan hari. Ada dua sub jenis leukemia akut, yakni:

  • Leukemia Limfoblastik Akut (ALL), terjadi saat sumsum tulang terlalu banyak memproduksi limfoblas (sel darah putih jenis limfosit yang belum matang). Sub jenis ini biasanya menyerang 75% pasien anak-anak umur 3-4 tahun dan orang dewasa di atas 65 tahun.
  • Leukemia Myeloid Akut (AML), terjadi saat sumsum tulang memproduksi mieloblas atau sel mieloid yang tidak matang secara berlebih. Umumnya menyerang 80% pasien dewasa di atas 40 tahun.

2. Leukemia Mieloblastik Akut (LMA)

Leukemia mieloblastik akut ditandai dengan sel darah putih myeloblast yang terlalu banyak di dalam darah. Leukemia ini dimulai dari sumsum tulang belakang yang mempengaruhi produksi sel-sel myeloid.

Hal ini menyebabkan produksi myeloblast menjadi tidak normal. Namun, terkadang leukemia ini juga menyebabkan produksi sel darah merah atau trombosit yang tidak normal.

3. Leukemia Kronik

Leukemia kronis memiliki perjalanan penyakit yang tidak begitu cepat. Ada dua sub jenis leukemia kronik yaitu:

  • Leukemia Myelositik Kronik (CML), terjadi saat sumsum tulang tidak bisa memproduksi sel mieloid yang matang. Sub jenis leukemia ini umumnya menyerang pasien setengah baya dan bisa juga menyerang anak-anak, namun kasusnya sangat sedikit.
  • Leukemia Limfositik Kronis (CLL), terjadi saat sumsum tulang mulai memproduksi limfosit abnormal secara berlebihan dan perlahan menyebabkan kanker. Kanker darah ini banyak menyerang pasien wanita yang sudah berumur 55 tahun ke atas.

Gejala Leukemia

Leukemia seringkali tidak menimbulkan gejala di awal. Gejala akan muncul ketika sel kanker sudah berkembang dan mulai menyerang sel tubuh. Berikut beberapa tanda serangan leukimia:

  • Pucat, lemah, nafsu makan menurun
  • Kejang sampai penurunan kesadaran
  • Pembesaran testis dengan konsistensi keras
  • Nyeri tulang
  • Perdarahan kulit (petekie, hematom) dan atau perdarahan spontan (epitaksis, perdarahan gusi)
  • Pembesaran hati, limpa, dan kelenjar getah bening
  • Demam tanpa sebab yang jelas.

Gejala ini umumnya dialami pasien leukemia stadium awal sampai lanjut. Sedangkan pada penderita leukemia stadium akhir gejalanya adalah muntah, bingung, kehilangan kontrol otot, anemia akut, penurunan trombosit dengan sangat cepat, sel kanker menuju organ lain misal paru-paru.

Pengobatan Leukemia

Umumnya, dokter spesialis hematologi onkologi (spesialis darah dan kanker) akan menentukan metode pengobatan sesuai jenis leukemia dan kondisi pasien. Metode pengobatan leukemia yang bisa dilakukan antara lain:

  • Kemoterapi, yaitu metode pengobatan untuk membunuh sel kanker dengan menggunakan obat anti kanker. Obat yang diberikan dapat berbentuk tablet minum atau suntik infus, misalnya cytarabine atau fludarabin.
  • Radioterapi, yaitu prosedur untuk menghancurkan dan menghentikan pertumbuhan sel kanker dengan menggunakan sinar radiasi berkekuatan tinggi. Radiasi yang digunakan untuk pengobatan kanker terdiri dari gelombang elektromagnetik/foton (sinar-X dan sinar λ) dan partikel (alfa, proton dan neutron).
  • Transplantasi sumsum tulang, yaitu prosedur penggantian sumsum tulang yang rusak karena dosis tinggi kemoterapi dengan sumsum tulang yang sehat. Selain itu, transplantasi sumsum tulang berguna untuk mengganti sel-sel darah yang rusak karena kanker.
  • Terapi imun atau imunoterapi, adalah pemberian obat untuk meningkatkan sistem imun tubuh dalam melawan sel kanker. Jenis obat-obatan yang digunakan misalnya interferon.
  • Terapi target, yaitu penggunaan obat-obatan untuk menghambat produksi protein yang digunakan sel kanker untuk berkembang. Jenis obat yang digunakan salah satunya imatinib.
  • Terapi supportif, adalah terapi untuk mengatasi akibat-akibat yang ditimbulkan penyakit leukemia dan mengatasi efek samping obat. Misalnya transfusi darah untuk penderita leukemia 15 dengan keluhan anemia, transfusi trombosit untuk mengatasi perdarahan dan antibiotik untuk mengatasi infeksi.
  • Operasi, terkadang dilakukan untuk mengangkat organ limpa (splenectomy) yang membesar. Organ limpa yang membesar dapat memperburuk gejala leukemia yang dialami pasien.

Pencegahan Leukemia

Meskipun belum diketahui penyebab pastinya, namun ada beberapa pencegahan yang dapat dilakukan untuk meminimalisir risiko terkena leukemia. Pencegahan tersebut dengan cara:

  • Berolahraga secara teratur
  • Menghentikan kebiasaan merokok
  • Hindari paparan bahan kimia, seperti benzena
  • Hindari radiasi sinar-X yang tidak perlu
  • Segera periksa ke dokter bila merasakan perubahan atau gejala tertentu pada tubuh.

Apakah Leukemia Bisa Sembuh?

Leukemia bisa sembuh tergantung pada pengobatan, jenis leukemia, stadium, dan respons terapi pasien. Semakin cepat pasien mendapatkan pengobatan dengan terapi, maka besar kemungkinan sel kanker tidak menyebar luas.

Simak Video "Video: Ketua YKPI soal Banyak Pasien Kanker Pilih Pengobatan Alternatif"


(row/row)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork