Ilmuwan Oxford menemukan efek paparan kualitas udara buruk terhadap kesehatan mental. Mereka menemukan bukti bahwa paparan polutan udara dapat menyebabkan depresi, kecemasan, psikosis, dan bahkan gangguan neurokognitif, seperti demensia.
Terdapat juga indikasi bahwa anak-anak dan remaja mungkin terpapar polusi udara pada tahap kritis dalam perkembangan mental mereka, sehingga mereka berisiko terkena dampak paling parah dan masalah kesehatan mental yang signifikan di masa depan.
Faktor risiko tambahan mencakup perumahan yang buruk, kepadatan yang berlebihan, kemiskinan, kurangnya ruang hijau serta kerentanan sosial dan psikologis individu, seperti kurangnya akses terhadap dukungan, pengasuh atau tempat yang aman.
"Polusi udara dan kesehatan mental merupakan tantangan besar yang harus dihadapi dunia saat ini dan di tahun-tahun mendatang. Hal ini menjadikan bidang penelitian ini sebagai prioritas kesehatan masyarakat yang penting kata Profesor Kam Bhui di Departemen Psikiatri Universitas Oxford yang memimpin penelitian tersebut dikutip dari laman Oxford University, Kamis (31/8/2023).
"Tinjauan kami menunjukkan bahwa terdapat bukti adanya hubungan antara kualitas udara yang buruk dan kesehatan mental yang buruk, serta kaitannya dengan gangguan mental tertentu," lanjutnya.
Dalam penelitian yang diterbitkan di British Journal of Psychiatry, secara khusus, polusi partikel udara, termasuk bioaerosol, telah menjadi penyebab terjadinya gangguan mental. Materi partikulat merupakan bagian dari serangkaian faktor risiko lingkungan yang bisa berdampak oepada kesehatan jiwa.
(kna/vyp)