Suku Vadoma yang tinggal di wilayah Kayemba bagian utara, Zimbabwe, merupakan sebuah kelompok etnis yang memiliki keunikan. Hal itu terlihat pada bentuk kaki mereka yang menyerupai burung unta.
Sebagian besar anggota suku Vadoma kehilangan tiga jari kaki tengahnya dan hanya memiliki dua jari kaki luar, yang kemudian berubah menjadi bengkok. Kondisi itu membuat mereka sulit untuk memakai sepatu. Tetapi, warga Suku Vadoma masih bisa berlari dan memanjat pohon.
Kelainan itu disebabkan sebuah kondisi langka yakni Ectrodactyly. Kondisi itu juga kerap dikenal sebagai sindrom kaki dua atau sindrom cakar lobster.
Tentang Sindrom Ectrodactyly
Kondisi tersebut merupakan kelainan genetik yang mempengaruhi pertumbuhan kaki dan menyebabkan kaki tampak mirip dengan kaki burung unta. Ini juga disebut sebagai cacat formasi atau kaki terbelah, yaitu kondisi yang ditandai tidak adanya satu atau beberapa jari pada tangan atau kaki.
Dipercaya bahwa mutasi langka itu terjadi pada sekitar satu dari setiap empat anak yang lahir dalam suku Vadoma. Adapun kelainan yang langka ini disebabkan oleh kondisi dominan autosomal yang diakibatkan oleh mutasi tunggal pada kromosom 7.
Dikutip dari Daily Star, para ilmuwan memperkirakan kondisi langka itu diturunkan dari satu generasi ke generasi lainnya. Meski begitu, warga Suku Vadoma menganggap kelainan genetik itu bukanlah kecacatan, melainkan sebagai jati diri.
Menurut mereka, kondisi kaki yang menyerupai burung unta itu membuat suku mereka lebih baik dari suku lain yang ada di daerah Kayemba, Zimbabwe.
NEXT: Tak Boleh Menikah dengan Kelompok Lain
Simak Video "Video: Mengenal Kelainan Genetik Langka yang Dialami Pangeran Frederik"
(sao/suc)