Terkait Baby Blues, Dikaitkan Viral Ibu Nyaris Lempar Anak di Rel Kereta

Terkait Baby Blues, Dikaitkan Viral Ibu Nyaris Lempar Anak di Rel Kereta

Khadijah Nur Azizah - detikHealth
Selasa, 05 Sep 2023 07:05 WIB
Terkait Baby Blues, Dikaitkan Viral Ibu Nyaris Lempar Anak di Rel Kereta
Stasiun pasar minggu, tempat kejadian (Foto: Taufieq Renaldi Arfiansya/detikcom)
Jakarta -

Baby blues adalah sindrom yang bisa dialami ibu baru melahirkan. Baby blues berkaitan dengan kondisi mental ibu pasca persalinan.

Baru-baru ini viral seorang wanita diduga baby blues nyaris melempar anak ke rel kereta dan hendak bunuh diri di stasiun KRL Pasar Minggu. Sang ibu berhasil diamankan oleh para petugas keamanan di area stasiun dan bayinya berhasil diselamatkan.

Terkait hal tersebut, psikolog anak dan keluarga Anna Surti Ariani menyebut baby blues memang kondisi wajar yang bisa dialami ibu setelah melahirkan. Hanya saja jika ada niat mencelakakan buah hati, kemungkinan besar hal itu dilandasi kondisi lain.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Baby blues itu wajar, bisa dialami lebih dari 50 persen ibu yang baru melahirkan, nggak akan sampai ada ide mencelakakan anak. Kalau ide itu, kemungkinan bukan baby blues tapi bisa jadi kondisi yang lain," katanya kepada detikcom, Selasa (5/9/2023).

Kelahiran bayi dapat memicu berbagai emosi yang kuat, mulai dari kegembiraan dan kegembiraan hingga ketakutan dan kecemasan. Namun hal ini juga dapat mengakibatkan sesuatu yang tidak ibu sadari, yaitu depresi.

ADVERTISEMENT

"Kepada ibu yang baru melahirkan, ada baiknya ada orang yang ikut mendampingi agar ibu tidak terlalu kelelahan, dan bisa makan cukup bergizi dan cukup istirahat. Dengan demikian bisa terhindar dari baby blues berkelanjutan atau diagnosis lainnya," beber Nina.

Dikutip dari laman WebMD, baby blues biasanya terjadi 2-3 hari setelah melahirkan. Sindrom perubahan suasana hati itu bertahan paling lama 1-2 minggu.

Namun ketika perasaan sedih bertahan lebih lama dari itu, atau malah menjadi lebih buruk, bukannya membaik, ibu mungkin mengalami apa yang disebut depresi pascapersalinan atau postpartum depression. Kondisi ini lebih parah dan berlangsung lebih lama dibandingkan baby blues.

Depresi pascapersalinan bukanlah suatu kelemahan atau kesalahan yang dilakukan para ibu. Terkadang itu hanyalah komplikasi dari melahirkan. Jika mengalami depresi pascapersalinan, pengobatan yang tepat dapat membantu mengelola gejala dan membantu menjalin ikatan dengan bayi.




(kna/kna)

Berita Terkait