Viral Laporan Sayuran Tercemar Limbah Jepang, 'BPOM' Singapura Bilang Gini

Viral Laporan Sayuran Tercemar Limbah Jepang, 'BPOM' Singapura Bilang Gini

Suci Risanti Rahmadania - detikHealth
Selasa, 05 Sep 2023 14:32 WIB
Viral Laporan Sayuran Tercemar Limbah Jepang, BPOM Singapura Bilang Gini
Ilustrasi Singapura (Foto: Getty Images)
Jakarta -

Badan Pangan Singapura (SFA) memastikan, pihaknya belum menemukan sampel makanan asal Jepang yang terkontaminasi limbah radioaktif dari Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) Fukushima Daiichi.

Adapun pernyataan ini disampaikan untuk menanggapi podcast Wall Street Journal (WSJ) bertajuk Banyak Negara Melarang Impor Makanan Jepang.

Podcast yang diposting pada 24 Agustus 2023 itu mengatakan, Singapura telah menemukan kontaminasi radioaktif dalam sampel sayuran asal Jepang.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Podcast WSJ itu merujuk rilis media yang diterbitkan Otoritas Agri-Food & Veterinary Singapura, pada tahun 2011," ujar SFA seperti dikutip Channel News Asia, Selasa (5/9/2023).

"Hal ini telah diambil alih oleh berbagai peristiwa," lanjutnya lagi.

ADVERTISEMENT

Meski diposting di situs WSJ pada 24 Agustus, podcast tersebut merujuk pada 25 Maret 2011 saat setelah bencana nuklir Fukushima di Jepang.

SFA menambahkan, pihaknya belum menemukan sampel sayuran yang terkontaminasi dari Jepang atau produk makanan terlarang dari prefektur Jepang manapun baru-baru ini.

Badan tersebut juga menegaskan kembali bahwa mereka mengadopsi pendekatan berbasis sains dalam menilai risiko keamanan pangan.

"Makanan yang diimpor ke Singapura tunduk pada sistem pengawasan dan pemantauan SFA, yang mencakup pengawasan radiasi dan tindakan penegakan hukum akan diambil jika ada makanan impor yang ditemukan tidak aman atau tidak layak untuk dikonsumsi," sambung SFA.

Di samping itu, menanggapi pertanyaan tentang keamanan pangan menyusul keputusan Jepang untuk membuang air limbah Fukushima ke Samudera Pasifik, Menteri Keberlanjutan dan Lingkungan Hidup Singapura Grace Fu mengatakan bahwa SFA telah memantau dengan cermat impor pangan, termasuk yang berasal dari Jepang.

"Badan Lingkungan Nasional (NEA) menilai bahwa rencana pembuangan air radioaktif yang telah diolah dari pembangkit listrik tenaga nuklir Fukushima ke laut oleh Jepang kemungkinan besar tidak akan berdampak pada air laut di atau sekitar perairan Singapura," katanya pada Minggu (3/9) .

"Radioaktivitas yang diukur tetap berada dalam tingkat alamiah kita," ucapnya.

Sebagaimana diketahui, pada tanggal 24 Agustus, pihak berwenang Jepang mulai membuang air olahan ke laut yang digunakan untuk mendinginkan reaktor yang rusak.




(suc/naf)

Berita Terkait