Gastritis Adalah Peradangan pada Mukosa Lambung, Ini Gejala dan Penyebabnya

Elmy Tasya Khairally - detikHealth
Rabu, 06 Sep 2023 10:15 WIB
Ilustrasi gastritis. Foto: Getty Images/iStockphoto/Jajah-sireenut
Jakarta - Gastritis adalah gangguan lambung yang kerap disebut sebagai maag. Saat gastritis menyerang, seseorang bisa merasakan nyeri di bagian lambungnya.

Menurut repository Poltekkes Denpasar, gastritis dapat menyebabkan peradangan lambung sampai terlepasnya epitel mukosa superfisial. Hal ini menjadi penyebab terpenting dalam gangguan saluran pencernaan. Yuk, ketahui lebih lanjut mengenai gastritis, gejala dan penyebabnya!

Gastritis Adalah

Menurut jurnal Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Kejadian Gastritis, gastritis adalah peradangan yang mengenai mukosa lambung dan mengakibatkan pembengkakan. Mukosa melindungi perut dari asam, enzim dan mikroorganisme yang melewatinya setiap hari.

Gastritis bisa terjadi secara tiba-tiba atau muncul perlahan. Kondisi ini terjadi ketika sistem kekebalan tubuh mendeteksi adanya ancaman pada lapisan mukosa. Sistem kekebalan memicu peradangan pada jaringan untuk membantu melawan infeksi dan mempercepat penyembuhan.

Gejala Gastritis

Gejala gastritis berbeda-beda pada setiap orang. Bahkan, beberapa orang yang terkena gastritis tidak merasakan gejala sama sekali. Namun, secara umum, berikut beberapa gejalanya mengutip WebMd:

  1. Mual atau sakit perut yang berulang
  2. Kembung
  3. Muntah
  4. Rasa terbakar atau menggerogoti perut di antara waktu makan atau di malam hari
  5. Cegukan
  6. Kehilangan selera makan
  7. Muntah darah atau bahan seperti bubuk kopi
  8. Kotoran berwarna hitam dan lengket

Penyebab Gastritis

Ada banyak penyebab dari kondisi gastritis. Salah satunya adalah bakteri yang hidup di lapisan mukosa lambung, yaitu Helicobacter pylori. Adapun faktor lainnya yaitu:

1. Pemakaian obat antiinflamasi

Pemakaian obat anti inflamasi non steroid seperti asam mefenamat, aspilet, aspirin dapat memicu kenaikan produksi asam lambung, sebab terjadinya difusi balik ion hidrogen ke epitel lambung. Mengutip karya ilmiah dari Universitas Muhammadiyah Ponorogo, jenis obat ini juga mengakibatkan kerusakan langsung pada epitel mukosa karena bersifat iritatif. Sifanya yang asam juga dapat menambah derajat keasaman pada lambung

2. Stres

Menurut jurnal kedokteran UI, stres menjadi salah satu penyebab terjadinya gastritis. Risiko gastritis pada penderita stres lebih tinggi 3,370 kali dibandingkan dengan yang tidak stres.

Stres bisa menyebabkan perubahan hormonal tubuh. Melalui neuroendokrin, stres bisa menimbulkan dampak negatif yang menyebabkan risiko terjadinya gastritis.

Efek stres pada saluran pencernaan menyebabkan penurunan aliran darah ke sel epitel untuk melindungi mukosa lambung. Rangsangan emosional yang kuat bisa meningkatkan sekresi asam lambung >- mL per jam. Peningkatan kadar HCl dapat mengiritasi lapisan lambung dan menyebabkan gastritis.

3. Pola Makan yang Tidak Teratur

Gastritis bisa terjadi karena kebiasaan makan yang tidak teratur dan terlalu banyak makan makanan pedas dan berlemak. Hal ini akan menyebabkan lambung menjadi sensitif dan asam lambung meningkat.

Orang dengan pola makan tidak teratur memiliki risiko terkena gastritis 1,85 kali lebih besar dengan orang dengan pola makan biasa. Sementara, frekuensi makan yang tak tepat 2,33 kali lebih berisiko terkena gastritis dibandingkan dengan frekuensi makan yang benar.

4. Mengonsumsi Kopi Berlebihan

Berbagai senyawa dan bahan yang ada dalam kopi di antaranya lemak, karbohidrat, asam amino, fenol, vitamin dan mineral. Kopi juga mengandung kafein yang mempercepat produksi asam lambung.

Ini akan membuat produksi gas dalam lambung berlebih, sehingga penderitanya sering merasakan sensasi kembung di perut. Jika lambung sering terpapar zat yang mengiritasi seperti kopi, maka peradangan akan terjadi secara terus menerus.

Jaringan yang meradang lalu terisi dengan jaringan fibrinosa dan mengakibatkan hilangnya lapisan mukosa lambung. Jika tidak terkontrol, maka hal ini bisa memicu gastritis berulang.

5. Merokok

Rokok akan memberikan efek merugikan pada saluran pencernaan, seperti melemahkan katup pilorus dan esofagus, mempercepat pengosongan lambung, mengubah kondisi alami pada lambung hingga meningkatkan refluks pada lambung.

Nikotin diketahui bisa menahan rasa lapar. Oleh sebab itu, merokok seringkali tidak membuat seseorang lapar. Kondisi ini pada akhirnya meningkatkan asam lambung dan bisa menyebabkan gastritis.

6. Mengonsumsi Alkohol

Alkohol mengandung etanol, yaitu zat psikoaktif yang bisa menyebabkan ketidaksadaran. Zat ini bersifat iritan atau dapat merusak lapisan lambung.

Alkohol dapat merusak mukosa lambung, mengganggu pertahanan mukosa lambung, menyebabkan peradangan dan pendarahan, hingga peradangan dan nekrosis dinding lambung.

Itulah penjelasan mengenai gastritis mulai dari definisi, gejala dan beberapa penyebabnya. Semoga informasi ini membantumu.

Simak Video "Video Dokter Kepo Dong: Sumbatan Usus, Kok Bisa Bikin Kritis Bahkan Sampai Kematian?"


(elk/row)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork