Fakta-Fakta Pria Bekasi Masuk RS Imbas Kena GERD Meski Rajin Olahraga-Jaga Makan

Fakta-Fakta Pria Bekasi Masuk RS Imbas Kena GERD Meski Rajin Olahraga-Jaga Makan

Syifaa F. Izzati - detikHealth
Rabu, 06 Sep 2023 16:46 WIB
Fakta-Fakta Pria Bekasi Masuk RS Imbas Kena GERD Meski Rajin Olahraga-Jaga Makan
Seorang pria di Bekasi mengalami Gerd. (Foto: Tangkapan layar viral atas izin yang bersangkutan)
Jakarta -

Belakangan ini viral kisah pria asal Bekasi yang nyaris seminggu dirawat di rumah sakit lantaran mengidap gastroesophageal reflux disease GERD. Diondy Kusuma mengaku heran terkena GERD lantaran rutin menjalani pola hidup sehat, termasuk rutin berolahraga, mengonsumsi makanan sehat, serta disiplin menjaga waktu makan.

"Masuk rumah sakit 5 hari karena asam lambung siapa sangka gue bisa masuk rumah sakit? Gue tiap hari olahraga, dan selalu disiplin makan juga kok," beber Diondy dalam akun Instagram pribadinya, dikutip detikcom atas izin yang bersangkutan.

Alih-alih pola hidup, ternyata pemicu GERD yang diidap Diondy berakar dari pikiran atau stres.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Gejala yang Dialami

Diondy menjelaskan bahwa gejala awal yang ia alami adalah mual dan diare yang tidak kunjung sembuh.

"Gejala awalnya mual dan diare nggak sembuh-sembuh, dan ternyata setelah dicek penyebab utamanya adalah GERD," tuturnya.

ADVERTISEMENT

GERD yang dialami Diondy membuat lambungnya terluka. Meskipun telah berangsur pulih, dirinya masih harus menjalani rawat jalan selama dua bulan.

"GERD bikin lambung jadi lecet. Setelah gue selidiki yang menyebabkan gue GERD adalah stres masalah kerjaan. Setelah beberapa hari dirawat intens di rumah sakit sudah lumayan sehat dan meskipun belum 100 persen sembuh dan harus rawat jalan selama dua bulan," lanjutnya.


Stres Jadi Pemicu GERD

Kepada detikcom, Diondy menjelaskan bahwa ia kerap mengabaikan kesehatan mentalnya. Beban pekerjaan yang menumpuk membuat stres berlarut dan menyerang lambungnya.

"Stres bisa memicu masalah pencernaan kayak GERD yang gue alami," tuturnya, kepada detikcom, Rabu (6/9/2023).

Berkaca dari kisahnya, Diondy perpesan bahwa dengan menjaga keseimbangan antara kesehatan tubuh dan pikiran, penyakit serius seperti GERD yang ia alami dapat terhindarkan.

"Menjaga pikiran positif, karena ternyata pikiran yang tenang juga berpengaruh pada kesehatan fisik. Jangan sampai kesehatanmu terancam oleh stres yang nggak perlu," beber dia.

"Dengan menjaga kesehatan tubuh dan pikiran, kita bisa menghindari masalah serius seperti yang gue alami," pungkasnya.

Bagaimana Hubungan Stres dengan GERD?

Spesialis penyakit dalam dr Aru Ariadno, SpPD-KGEH, mengatakan hubungan antara pikiran dan penyakit saluran cerna itu sangat erat. Menurutnya, stres dapat memicu pengeluaran zat-zat yang salah satunya memengaruhi pengeluaran asam lambung yang berlebih.

"Bila seseorang mengalami stres berkepanjangan, maka salah satunya asam lambung akan sering meningkat," ucapnya saat dihubungi detikcom, Rabu (6/9/2023).

"Asam lambung yang meningkat dalam waktu lama akan mengiritasi dinding lambung dan bila yang terkena bagian sphincter lambung bagian atas rusak atau terganggu. Ini yang menyebabkan isi lambung dengan mudah naik ke atas. Ini yang disebut GERD," imbuhnya lagi.

Stres Karena Pekerjaan Lebih Berisiko

dr Aru mengatakan bahwa orang yang mengalami stres yang berkaitan dengan pekerjaan secara signifikan lebih berisiko mengalami gejala asam lambung naik.

"Orang-orang yang mengakui memiliki gangguan stres kerja dua kali lebih mungkin mengalami asam lambung naik dibandingkan mereka yang mengaku puas pada pekerjaan yang mereka jalani," katanya.

"Sementara itu, hampir sebagian besar orang dengan asam lambung naik memberitahukan bahwa stres sebagai faktor terbesar yang memperburuk gejala, bahkan ketika sedang dalam masa pengobatan," sambungnya lagi.

Mengacu pada teori dari suatu penelitian, dr Aru menyebutkan bahwa stres dapat menyebabkan perubahan pada otak yang memicu reseptor rasa sakit. Kondisi ini bisa membuat seseorang secara fisik lebih sensitif terhadap sedikit peningkatan kadar asam.

Tak hanya itu, stres juga dapat menguras produksi zat yang disebut prostaglandin, yang biasanya melindungi perut dari efek asam. Ini dapat meningkatkan persepsi seseorang tentang ketidaknyamanan.

"Stres ditambah dengan kelelahan, dapat menyebabkan lebih banyak perubahan tubuh yang mengarah pada peningkatan asam lambung," katanya.

"Terlepas dari apa yang sebenarnya terjadi di otak dan tubuh, mereka yang mengalami gejala asam lambung naik biasanya mengetahui bahwa stres dapat membuat mereka merasa tidak nyaman. Itulah pentingnya menerapkan gaya hidup sehat," pungkas dr Aru.




(naf/naf)

Berita Terkait