Tak Cuma Gaya Hidup, Kebiasaan Ini Juga Bisa Bikin Panjang Umur Menurut Dokter

Tak Cuma Gaya Hidup, Kebiasaan Ini Juga Bisa Bikin Panjang Umur Menurut Dokter

Vidya Pinandhita - detikHealth
Kamis, 07 Sep 2023 08:02 WIB
Tak Cuma Gaya Hidup, Kebiasaan Ini Juga Bisa Bikin Panjang Umur Menurut Dokter
Foto: Istimewa/ Unsplash.com
Jakarta -

Pola makan sehat dibarengi olahraga teratur tentunya merupakan kunci dari hidup panjang umur dan bebas dari penyakit. Namun di samping itu, interaksi dengan orang-orang sekitar juga mempunyai pengaruh kuat terhadap kemungkinan seseorang bisa hidup panjang umur. Seperti apa hubungannya?


Hal ini diungkapkan oleh ahli geriatri terkemuka dunia di Trinity College Dublin Profesor Rose Anne Kenny. Menurutnya, interaksi dengan orang lain meningkatkan kesehatan otak, bahkan dapat melindungi dari penyakit jantung dan kanker.

"Interaksi sosial, persahabatan, hubungan sosial sama pentingnya dengan semua tindakan lain yang sering kita bicarakan, seperti olahraga, diet, aktivitas fisik, dan bahkan merokok," ungkapnya kepada podcast ZOE, dikutip dari Daily Mail, Kamis (7/9/2023).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurutnya, manusia telah berevolusi sehingga kini membutuhkan interaksi dengan sesama untuk bisa hidup. Sama seperti manusia membutuhkan makanan dan air untuk hidup.

"Ketika kita menyangkal diri kita sendiri bahwa paparan tersebut, efeknya sebenarnya sama buruknya dengan, sama beracunnya dengan apa pun yang Anda dapatkan, secara biologis," ujar Profesor Kenny lebih lanjut.

ADVERTISEMENT

Dipaparkannya, rutinitas menghabiskan waktu bersama teman dan keluarga dapat mengurangi penurunan kognitif dan demensia. Hal itu sejalan dengan sejumlah penelitian yang menunjukkan, kesepian adalah salah satu faktor risiko utama yang menyebabkan kondisi merosotnya ingatan.

Penelitian tersebut mengungkapkan adanya korelasi ukuran otak yang lebih kecil dengan kesulitan dalam keterampilan penting, seperti kemampuan merencanakan, memusatkan perhatian, dan mengingat instruksi.

Menurut Profesor Kenny, orang-orang yang 'sangat terisolasi secara sosial' mempunyai risiko lebih tinggi terkena kesehatan otak yang buruk. Di samping itu, kesepian juga dikaitkan dengan peradangan kronis.

"Peradangan kronis mungkin merupakan disfungsi biologis atau kelainan yang mendasari semua penyakit besar yang kita ketahui (seperti) kanker, penyakit jantung, stroke, dan lain-lain," bebernya.

"Jadi kesepian memicu peradangan kronis, itulah sebabnya penyakit-penyakit tersebut sangat terkait dengan kesepian, seperti halnya demensia," sambung Profesor Kenny.

Ia menambahkan, amat penting untuk seseorang berusaha membangun hubungan pertemanan yang sehat layaknya memilih makanan atau aktivitas fisik. Namun catatannya, hubungan sosial yang sehat bukanlah perihal kuantitas, melainkan kualitas. Sebab jika hubungan tersebut berjalan tidak baik, justru berisiko memicu stres.

"Jika persahabatan atau anggota keluarga atau pertunangan dengan anggota keluarga tegang atau tidak menyenangkan, itu tidak baik bagi kita. Kami menemukan hal itu memicu proses stres," pungkas Profesor Kenny.

Halaman 2 dari 2


Simak Video "Video: Banyak Teman Tapi Masih Ngerasa Kesepian? Ini Kata Psikolog"
[Gambas:Video 20detik]
(vyp/suc)

Berita Terkait