Viral narasi di Twitter soal kemunculan pandemi baru dalam waktu dekat. Pemilik akun dokter Tifa di media sosial X menyebut pandemi 2.0 muncul di 2023 hingga kemungkinan terjadi lockdown.
"Dalam sebulan dua bulan akan ada peraturan lockdown, WFH, dan aturan pakai masker," beber dokter Tifa, dalam akun pribadinya.
"Pertama agar masyarakat tidak protes, maka alasannya adalah polusi udara. Chemtrails terus ditaburkan, DEW dengan hasil kebakaran hutan dan gedung-gedung, langit dibuat jadi forecast, seakan-akan menghitam karena jelaga batubara atau BBM," sambung dia.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ketua Umum Ikatan Dokter Indonesia (IDI) dr Adib Khumaidi menegaskan pernyataan tersebut bukan berasal dari anggota IDI. Dirinya juga mengimbau publik untuk tidak asal percaya dengan narasi yang beredar di medsos.
dr Adib meminta warga selalu memverifikasi informasi yang didapat, sebisa mungkin melihat sumber yang terpercaya. Menurutnya, sumber yang menyebut pandemi 2.0 bakal muncul 2023 tidak berdasarksn bukti ilmiah atau penelitian.
"Kita tidak melihat satu dasar konteks misalnya ini ada informasi-informasi yang belum ada dasar-dasae ilmiah. Jadi kami ingin mengimbau masyarakat mencari referensi terkait dengan problematika kesehatan jadi referensi dari masyarakat kesehatan yang itu menjadi referensi utama, misalnya Ikatan Dokter Indonesia (IDI) atau dari perhimpunan dokter spesialis, itu ada informasi yang berasal yang kita dari lingkup global," ucapnya saat ditemui di Jakarta Pusat, Kamis (7/9/2023)
"Bukan dari IDI, itu dari personal ya," sambungnya.
(naf/vyp)











































