Eksim Basah, Bagaimana Cara Mengobati dan Merawatnya?

Saniyyah - detikHealth
Sabtu, 09 Sep 2023 06:45 WIB
ilustrasi eksim. Foto: Getty Images/iStockphoto/Injenerker
Jakarta - Eksim basah adalah kondisi kulit kemerahan dan rasa gatal yang intens. Eksim basah mungkin lebih sering terjadi pada anak-anak. Meski demikian, orang dewasa juga berisiko mengalaminya.

Tentunya, eksim basah tidak bisa dianggap sepele. Eksim basah harus ditangani secepatnya, sesuai diagnosa yang diberikan dokter. Bagaimana penanganannya?

Apa Itu Eksim Basah?

Dalam dunia medis, eksim adalah penyakit kulit yang disebut dermatitis atopik. Susanto dan Makagiansar dalam artikel Tatalaksana Dermatitis Atopik pada Anak menyebutkan, etiologi dermatitik atopik disebabkan oleh hubungan interaksi antara genetik yang menyebabkan kerusakan pada barrier kulit, sistem imun innate, hipersensitivitas pada alergen, dan antigen mikrobial.

Istilah eksim basah ataupun kering digunakan untuk menjelaskan kondisi dermatitis atopik yang dialami. Pada eksim basah, kulit yang merah dan gatal disertai bisul keci. Bisul ini mengeluarkan air jika pecah akibat digaruk atau karena sebab lain.

Sedangkan pada eksim kering, kulit tidak mengalami bisul kecil yang berisi air. Kondisi lainnya sama dengan eksim basah yaitu gatal, kemerahan, dan bersisik.

Penyebab Eksim Basah

Dikutip dari situs rumah sakit swasta, eksim basah mengindikasikan luka pada pasien mengalami infeksi, Biasanya infeksi disebabkan bakteri Staphylococcus aureus atau Streptococcus grup A. Bakteri lebih mudah masuk ke dalam kulit yang terbuka akibat luka.

Eksim basah juga dapat disebabkan oleh gangguan autoimun yang menyerang kulit, seperti pemfigoid bulosa, pemfigus vulgaris, dan epidermolysis bullosa. Kondisi lain yang bisa menyebabkan eksim basah adalah dermatitis kontak, atopik, dan numular.

Secara umum penyebab eksim adalah sebagai berikut dikutip dari e-journal UAJY dan repository Universitas Tarumanagara:

Faktor emosi

Tekanan (stres) dan gonjang-ganjing emosi ternyata bisa memperburuk kondisi eksim. Karena itu pasien eksim sebisa mungkin harus mengindari stres.

Faktor genetik

Dalam beberapa kasus, pasien eksim biasanya memiliki keluarga yang mengalami kondisi serupa. Ikatan keluarga juga meningkatkan peluang yang lain mengalami eksim.

Alergi

Bahan-bahan yang memicu alergi (alergen) pada pasien eksim adalah:

  • Alergen hirup: debu, tungau, serbuk sari pada bunga
  • Alergen makanan: seafood, telur, daging ayam

Bahan lainnya adalah:

  • detergen
  • sabun
  • obat-obatan
  • kosmetik.

Gejala Eksim Basah

Eksim basah seringkali menimbulkan gejala-gejala, di antaranya rasa gatal yang hebat disertai sensasi terbakar pada kulit, hingga muncul bisul yang disertai keluarnya nanah berwarna putih kekuningan.

Adapun bagi penderita eksim basah yang disebabkan oleh infeksi biasanya mengalami beberapa gejala tambahan, seperti demam, menggigil, lelah, dan lemas.

Cara Mengobati Eksim Basah

Pada dasarnya, eksim basah adalah penyakit yang tidak dapat diobati. Hingga saat ini, pengobatan eksim basah hanya bertujuan meminimalisir kambuhnya gejala serta menyembuhkan area kulit yang terkena saja.

Beberapa cara mengobati eksim basah yang biasa dilakukan adalah:

  • Mengoleskan salep untuk mengurangi kemerahan, pembengkakan, dan nyeri pada area kulit. Biasanya salep yang digunakan merupakan rekomendasi dari dokter.
  • Mengonsumsi obat antihistamin untuk meredakan gatal
  • Mengonsumsi obat antibiotik oral atau topikal untuk mengatasi infeksi. Umumnya obat sesuai anjuran dokter
  • Mengonsumsi obat imunosupresan agar respons kekebalan tubuh tidak berbalik menyerang tubuh itu sendiri
  • Melakukan terapi sinar UV (fototerapi) untuk menangani peradangan.

Perawatan Eksim Basah

Selain menjalani pengobatan medis, ada beberapa tips perawatan eksim basah yang perlu dilakukan untuk mendukung jalannya proses pemulihan. Berikut penjelasannya secara rinci.

1. Menutup Luka dengan Perban

Supaya infeksi pada eksim tidak semakin parah, maka kamu bisa menutup lukamu dengan perban. Ganti perban ketika terlihat basah/kotor atau paling tidak gantilah perban sehari sekali.

2. Hindari Menggaruk Area Kulit yang Terkena Eksim Basah

Sebaiknya hindari menggaruk area kulit yang terkena eksim basah, meski terasa sangat gatal dan mengganggu.
Menggaruk meningkatkan risiko infeksi bakteri atau kuman lainnya melalui luka yang terbuka.

3. Menjaga Kebersihan Kulit

Pasien eksim basah sangat disarankan mandi dengan air hangat dan sabun yang lembut, untuk menghindari iritasi kulit. Selain itu pasien sebaiknya tidak menggosok kulit dengan scrub, untuk mencegah timbulnya luka.

Setelah mandi, pastikan telah mengeringkan seluruh permukaan tubuh dengan handuk lembut dan bersih. Kemudian, oleskan salep di atas luka (lesi) dan bisul kecil pada eksim basah.

Apakah Eksim Basah Berbahaya?

Eksim basah sebenarnya bukan kondisi kulit yang asing. Kondisi ini sebaiknya segera ditangani sebelum terjadi infeksi lebih lanjut atau terjadi gangguan pada produktivitas pasien.

Selain itu, pasien wajib menghindari alergi dan faktor lain yang memicu eksim basah. Jangan lupa selalu menjaga kebersihan untuk mencegah infeksi. Itulah penjelasan mengenai eksim basah. Semoga bermanfaat!

Simak Video "Video: Sama Pentingnya Suplemen dari Dalam dan Luar untuk Proteksi Kulit"


(row/row)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork