Dokter Gadungan Kok Bisa Praktik Berulang Kali? IDI Sebut Celahnya di Kredensial

Dokter Gadungan Kok Bisa Praktik Berulang Kali? IDI Sebut Celahnya di Kredensial

Atta Kharisma - detikHealth
Kamis, 14 Sep 2023 16:30 WIB
Dokter Gadungan Kok Bisa Praktik Berulang Kali? IDI Sebut Celahnya di Kredensial
Ilustrasi dokter. (Foto: Dok. Shutterstock)
Jakarta -

Aksi dokter gadungan Susanto akhirnya terungkap setelah ketahuan saat hendak mengelabui pihak PHC Surabaya dengan melamar bagian tenaga layanan clinic sebagai dokter first aid. Ternyata, pria yang diketahui hanya lulusan SMA itu sudah berkali-kali melakukan aksinya.

Hal ini membuat masyarakat mempertanyakan sistem dalam penerimaan tenaga medis. Apakah sistemnya memang benar-benar memiliki celah sehingga bisa dibobol oleh dokter gadungan?

Menanggapi kasus tersebut, Anggota Biro Hukum Pembinaan dan Pembelaan dr Dewa Nyoman Sutanaya, SH, MH, MARS buka suara. Ia menjelaskan untuk mendaftar untuk menjadi seorang tenaga medis di fasilitas kesehatan, seseorang harus melewati sistem yang berlapis. Tak hanya itu, ada proses kredensial sangat ketat yang harus dilewati terlebih dahulu.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Artinya tidak mudah bagi seseorang untuk bisa masuk ke fasilitas kesehatan, kemudian bisa berpraktik. Itu yang saya bilang sempit celahnya, tapi mampu memanfaatkan kesempatan dalam kesempitan," ujarnya dalam konferensi pers yang digelar secara daring, Kamis (14/9/2023).

Lebih lanjut, dr Dewa menilai celah sebetulnya muncul dalam penerapan proses kredensial.

ADVERTISEMENT

"Ngapa-ngapain aja sih di kredensial itu? Pendidikannya dicek, perizinannya dicek juga, kualifikasi personal. In yang menarik buat saya, dalam kasus tadi dia sudah berulang kali. Padahal ada dalam kredensial itu melihat juga riwayatnya, ada riwayat disiplin nggak, atau riwayat keterlibatan dalam kekerasan nggak, apalagi riwayat pemalsuan. Harusnya semua ini kebuka di kredensial," ucapnya.

dr Dewa menerangkan proses kredensial sebenarnya bisa dilakukan dengan cara mengecek secara langsung riwayat praktik profesi ke perusahaan, rumah sakit, atau klinik tempat sebelumnya bekerja.

"Kalau memang dia dari tempat praktik menuju tempat praktik lain baik di kota yang sama atau berbeda, sebenarnya ada riwayat bidang pelaksanaan praktik profesi. Jadi bisa saja perusahaan itu meminta kepada perusahaan lain untuk misalnya memverifikasi," ungkapnya.

"Itu diverifikasi benar-benar, sehingga kita mendapatkan jawaban itu bukan dari secarik kertas yang sangat potensi untuk dipalsu. Tapi kita bisa tanyakan langsung ke sumber utamanya, dia misalnya pernah bekerja diberikan surat keterangan oleh rumah sakit A, ini yang kita konfirmasi bukan suratnya tapi langsung ke rumah sakit A," pungkasnya.




(ath/kna)
IDI Bicara Dokter Gadungan
13 Konten
Seorang pria tamatan SMA, Susanto, ketahuan bekerja menjadi dokter gadungan selama dua tahun di Surabaya. Semua aksinya itu berawal dari aksinya mencomot identitas seorang dokter di Bandung, hingga ia gunakan untuk melamar bekerja sebagai dokter.

Berita Terkait