Studi Ungkap yang Terjadi pada Otak Pasien Henti Jantung saat Sakaratul Maut

Khadijah Nur Azizah - detikHealth
Selasa, 19 Sep 2023 10:00 WIB
Foto: Thinkstock
Jakarta -

Apa sebenarnya yang terjadi di otak manusia ketika orang yang hampir meninggal kembali 'sadar'?

Sebuah studi baru terhadap korban henti jantung menunjukkan hampir 40 persen pasien yang menjalani CPR memiliki ingatan, pengalaman seperti mimpi, atau semacam persepsi bahkan ketika mereka tidak sadarkan diri. Terlebih lagi, gelombang otak menunjukkan tanda-tanda aktivitas yang menunjukkan kesadaran, terkadang hingga satu jam saat gelombang tersebut dihidupkan kembali.

"Tidak ada yang lebih ekstrem dari henti jantung karena mereka benar-benar tertatih-tatih antara hidup dan mati, mereka berada dalam keadaan koma dan mereka tidak merespon kita secara fisik sama sekali," kata penulis utama studi Dr. Sam Parnia dari departemen kedokteran di NYU Langone Health.

"Apa yang dapat kami tunjukkan adalah bahwa hingga 40 persen orang benar-benar memiliki persepsi bahwa mereka sadar sampai batas tertentu," sambungnya.

Dalam studi pertama yang diterbitkan Kamis di jurnal Resusitasi, Parnia dan rekannya di AS juga Inggris memantau 567 orang yang menjalani resusitasi henti jantung di 25 rumah sakit. Kurang dari 10 persen pasien selamat, karena henti jantung sering kali berakibat fatal, bahkan ketika dokter siap melakukan CPR. Para peneliti mampu mewawancarai 28 dari 53 orang yang selamat.

Sebelas dari mereka melaporkan memiliki ingatan atau persepsi yang menunjukkan setidaknya kesadaran selama resusitasi. Para peneliti juga mengukur oksigen otak dan aktivitas listrik pada beberapa pasien dan menemukan gelombang gamma, delta, theta, alfa dan beta yang menunjukkan beberapa fungsi mental selama CPR.

Beberapa pasien mengingat kembali aspek perawatan medis, seperti nyeri, tekanan, atau pendengaran dokter. Yang lain mengingat sensasi seperti mimpi, seperti dikejar polisi atau kehujanan.

Beberapa dari mereka mempunyai kenangan positif, seperti melihat cahaya, terowongan atau anggota keluarga, atau merasakan emosi yang kuat, seperti cinta, ketenangan dan kedamaian. Namun, yang lain merasa terpisah dari tubuhnya dan menyadari bahwa mereka telah mati atau mengalami delusi tentang monster atau sosok tak berwajah.




(kna/naf)

Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork