Aritmia atau kelainan irama jantung merupakan salah satu penyakit yang harus diwaspadai. Sebab jika tidak diidentifikasi dengan segera, aritmia bisa menyebabkan serangan jantung mendadak yang berujung pada kematian.
Dikutip dari Mayo Clinic, Aritmia ditandai dengan irama atau detak jantung yang tidak normal. Akibatnya, pengidap aritmia bisa saja mengalami detak jantung yang terlalu cepat, lambat, atau malah tak beraturan.
Normalnya, aritmia bisa terjadi pada orang dengan jantung yang sehat. Namun jika aritmia sering terjadi, maka bisa menimbulkan kerusakan pada otot jantung dan mengganggu fungsinya dalam memompa darah ke seluruh tubuh.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Aritmia umumnya dapat dideteksi dengan melakukan tes elektrokardiogram atau EKG. Namun, ada beberapa gejala yang bisa jadi mengindikasikan seseorang mengidap aritmia, di antaranya:
- Jantung berdebar
- Detak jantung terlalu cepat (takikardia) atau lambat (bradikardia)
- Nyeri pada dada
- Sesak napas
- Pusing
- Gampang lelah
- Muncul perasaan gelisah
- Mudah berkeringat
Untuk mengetahui lebih lanjut mengenai aritmia, dalam rangka menyambut Hari Jantung Sedunia, Perhimpunan Dokter Spesialis Kardiovaskular Indonesia (PERKI), Yayasan Jantung Indonesia (YJI) dan detikHealth akan menggelar webinar dengan tema 'Waspada Denyut Nadi Tidak Beraturan' pada Kamis, 21 September 2023, pukul 19.00 WIB.
Webinar ini akan menghadirkan dr. Sebastian Andy Manurung, Sp.JP(K) dan dr. Bambang Dwiputra, Sp.JP(K) akan berbagi paparan yang insightful mengenai penyakit jantung, terutama seputar gangguan irama jantung dan pentingnya Meraba Nadi Sendiri (MENARI) sebagai langkah pemeriksaan dini.
Hadir pula public figure Mikha Tambayong selaku duta Yayasan Jantung Indonesia dan Tenaga Ahli Menteri Pemuda dan Olahraga, serta Ketua Umum Yayasan Jantung Indonesia Esti Nurjadin, S.H., M.Kn.
Catat tanggalnya dan ikuti webinar yang diadakan secara gratis ini DI SINI.
(ath/kna)











































