Pria Ini Nekat Masukkan Mr P ke Pelat Logam 3 Kg Biar 'Berotot', Berakhir Masuk RS

Pria Ini Nekat Masukkan Mr P ke Pelat Logam 3 Kg Biar 'Berotot', Berakhir Masuk RS

Suci Risanti Rahmadania - detikHealth
Sabtu, 30 Sep 2023 10:03 WIB
Pria Ini Nekat Masukkan Mr P ke Pelat Logam 3 Kg Biar Berotot, Berakhir Masuk RS
Ilustrasi (Foto: Getty Images/iStockphoto/Andrii Zastrozhnov)
Jakarta -

Ada-ada saja, pria berprofesi personal trainer kebugaran baru-baru ini disorot media lantaran nekat memasukkan alat kelaminnya ke pelat logam seberat 3 kg. Adapun hal itu dilakukan karena untuk memperbesar 'kejantanannya'.

Pria berusia 24 tahun itu merasakan sakit yang amat sangat setelah upaya aneh untuk memperbesar penisnya. Ia berasumsi dengan melakukan tindakan tersebut, ia bisa 'mengubah' penisnya menjadi lebih berotot dan kuat dengan cara yang sama, seperti otot bisep dan paha depannya.

Sebagai bagian dari metode buatannya, ia memasukkan penisnya ke lubang pelat logam yang beratnya kira-kira 3kg (6,6 pon). Ia terus merangsang dirinya untuk mencoba mengangkat pelat itu dengan penisnya yang sedang ereksi.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Meski merasa sakit dan bengkak, pria yang tak disebutkan namanya itu tetap berusaha untuk mengangkat logam tersebut dengan penisnya. Bahkan alih-alih berhenti, ia malah melanjutkan dengan 'kegembiraan', menurut laporan yang diterbitkan oleh petugas medis di jurnal Urology Case Reports.

"Setelah beberapa waktu, ketika intensitas rasa sakit dan pembengkakan meningkat di penis, dia mencoba melepaskan pelat beban tersebut tetapi tidak dapat melakukannya," demikian keterangan jurnal tersebut.

ADVERTISEMENT

"Dia panik dan memutuskan untuk mengunjungi dokter," lanjut lagi.

Pria tersebut kemudian dilarikan ke rumah sakit dua jam setelah meletakkan beban di penisnya, ditemani oleh kerabatnya. Ahli urologi menggambarkan penisnya seperti 'dipenjara' dan membagikan foto-foto mengerikan tentang penisnya yang membengkak.

Upaya untuk melepaskan pelat dengan gel pereda nyeri tidak berhasil, begitu pula upaya pengobatan dan pembedahan awal untuk mengurangi pembengkakan.

Para ahli bedah akhirnya dapat melepaskannya dengan mencoba metode lain untuk meredakan pembengkakannya.

Kasus penis 'tercekik' ini merupakan keadaan yang darurat. Biasanya terjadi pada pasien dengan gangguan mental atau yang mencoba merangsang hasrat seksualnya. Orang-orang menggunakan berbagai cara, seperti selotip, botol plastik, cincin, dan gantungan kunci untuk melakukan aksi tersebut.

Dokter harus segera melepaskan penis dari benda yang menyempit untuk menjaga pembuluh darah dan jaringan tubuh. Metode amputasi penis diperlukan pada kasus yang paling parah.




(suc/suc)

Berita Terkait