Belakangan heboh penampakan rontgen usus pasien yang disebut tidak buang air besar (BAB). Dari foto tersebut, terlihat usus pasien naik ke atas menuju bagian dada.
Dalam postingan itu, disebutkan kondisi usus yang naik karena tidak buang air besar selama sebulan.
"Seorang pasien dengan keluhan tidak biasa BAB 1 bulan, apa yang kalian lihat?" demikian narasi viral yang menunjukkan penampakan rontgen, diunggah @BaseAnak**, seperti dilihat detikcom Jumat (29/9/2023).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Faktanya, itu adalah kasus yang terjadi dan sempat menjadi sorotan di Taiwan pada tahun 2020. Kondisi tersebut dialami oleh seorang wanita yang saat itu berusia 23 tahun.
Diketahui, wanita tersebut mengidap sembelit yang parah. Melalui platform media sosial Taiwan 'Dcard', ia bercerita jika sedari kecil kerap sulit buang air besar, bahkan membutuhkan satu hingga dua jam dalam proses BAB.
Paling lama, wanita ini bisa tidak buang air besar selama 17 hari. Meski keluar, jumlahnya sangat sedikit, seperti kotoran domba.
Segala upaya sudah dilakukan untuk mengatasi kondisinya, seperti makan tujuh buah pepaya dan dua buah naga besar. Tapi, hasilnya nihil.
"Saya terlihat normal dari luar dan saya memiliki kepribadian yang lincah. Namun saya sering mengalami rasa sakit yang sangat parah, seperti sedang melakukan aborsi. Ini adalah sesuatu yang tidak dilihat oleh orang-orang di sekitar saya," ungkapnya, kemudian dalam wawancara salah satu media Taiwan.
Pergi ke Rumah Sakit
Merasa tidak tahan dengan kondisinya, wanita itu pergi ke dokter. Setelah diperiksa, ia ternyata mengalami pergeseran usus besar ke arah atas.
"Usus besar saya sangat panjang dan memanjang hingga ke atas," ceritanya.
Hasil rontgen menunjukkan bahwa bagian terakhir dari usus besarnya tidak memiliki kerutan. Penyebabnya mungkin adalah penumpukan kotoran selama bertahun-tahun.
"Sepertinya satu-satunya cara untuk mengatasi masalah ini adalah dengan mengangkat seluruh usus besar saya, namun saya sangat takut. Saya takut akan terjadi komplikasi," katanya.
Kabar terakhir yang dilaporkan media Taiwan menyebut, yang bersangkutan tengah menunggu evaluasi di RS pada Januari 2021 sebelum memutuskan tindakan selanjutnya.
NEXT: Apa Kata Dokter?
Apa Kata Dokter?
Dokter spesialis penyakit dalam dr Aru Ariadno, SpPD-KGEH menjelaskan kondisi yang dialami wanita Taiwan itu kemungkinan akibat dari hernia diafragmatika.
Menurutnya, kondisi itu bukan karena sembelit biasa. Tetapi karena adanya kelainan genetik pada daerah yang lemah di diagfragma dengan sembelit sebagai pencetusnya.
"Kalau dilihat dari gambaran fotonya sepertinya usus besar masuk ke rongga dada. Biasanya akibat dari hernia diafragmatika," jelas dr Aru kepada detikcom, Jumat (29/9/2023).
"Biasanya pasien sudah punya kelainan genetik dimana ada daerah yg lemah di diagfragma. Akibat tekanan intraabdomen yg meningkat (pasien selalu mengedan berat) akibatnya lama kelamaan titik lemah di diafragma membesar akibat ususpun bisa melewati diagframa. Sembelit adalah pencetusnya," imbuh dr Aru.
Dampak Serius Usus Pindah ke Dada
Menurut dr Aru, kondisi itu bisa memicu masalah kesehatan lainnya apabila tak segera dilakukan penanganan. Misalnya, seperti ileus atau menurunnya pergerakan pada saluran pencernaan yang menyebabkan penumpukan atau penyumbatan zat makanan.
"Atau gangguan di paru-paru akibat tekanan usus di rongga dada," ujarnya.
Butuh Pembedahan
Dalam kasus yang parah, dr Aru mengungkapkan diperlukan tindakan pembedahan untuk mengembalikan usus besar ke posisi semula. Selain itu, perlu menutup hernia diafragmatika yang kemungkinan diidap pasien.
Kasus seperti ini juga memiliki potensi untuk memicu masalah kesehatan lainnya, termasuk ileus (obstruksi usus) dan gangguan pada paru-paru akibat tekanan usus di rongga dada.
"Bisa terjadi ileus, atau gangguan di paru-paru akibat tekanan usus di rongga dada," pungkasnya.
Simak Video "Video: Viral Cuci Muka Pakai Air Garam, Aman Buat Kulit?"
[Gambas:Video 20detik]
(sao/suc)











































