Suhu DKI 29 Derajat Celcius Tapi Terasa Seperti 31, Begini Mengartikan 'Heat Index'

Khadijah Nur Azizah - detikHealth
Senin, 02 Okt 2023 08:01 WIB
Foto: Getty Images/iStockphoto/JuSun
Jakarta -

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengungkap selama sepekan terakhir, sebagian wilayah Indonesia mengalami fenomena suhu panas yang cukup terik pada siang hari. Berdasarkan pengamatan BMKG, suhu maksimum berada di kisaran antara 35-38 derajat celcius.

Namun di beberapa aplikasi pemantau cuaca, suhu biasanya lebih tinggi dibandingkan aslinya. Seperti di aplikasi ponsel pada Senin (2/10/2023), suhu di Jakarta pukul 7.35 yakni 29 derajat celcius yang 'terasa seperti' 31 derajat celcius.

Jika dibandingkan dengan yang tertera di aplikasi, suhu yang 'terasa seperti' (feels like) bisa lebih tinggi daripada yang dilaporkan BMKG.

Konsep ini biasanya disebut dengan Heat Index. Temperature Heat Index (Indeks Kenyamanan) merupakan salah satu metode yang dapat digunakan untuk mengkaji tingkat kenyamanan di suatu daerah.

Dari metode ini, dihasilkan suatu indeks untuk menetapkan efek dari kondisi panas pada kenyamanan manusia yang mengkombinasikan antara unsur suhu dan kelembaban.

"Indeks panas adalah indeks yang menghubungkan suhu udara dan kelembapan relatif, di area yang teduh untuk menghasilkan suhu setara yang dirasakan," ujar Deputi Bidang Meteorologi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Guswanto, Senin (2/10/2023).

Untuk menghitung Heat Index, suhu dan kelembaban relatif harus diketahui. Namun ada cara yang lebih mudah untuk mengetahui indeks panas. Sebagian besar aplikasi cuaca melakukannya, termasuk suhu yang 'terasa seperti' (feels like) yang memperhitungkan kelembapan dan angin.

Apa itu 'Realfeel'?

Dikutip dari laman Riders Digest, suhu 'terasa seperti' kerap ada di aplikasi pemantau cuaca. Perhitungan 'realfeel' sendiri dibuat oleh AccuWeather untuk membantu orang memahami semua komponen, selain suhu dan kelembapan, yang memengaruhi udara dengan mempertimbangkan tutupan awan, intensitas matahari, kecepatan angin, curah hujan, dan faktor lainnya.

Hal ini penting, terutama pada suhu yang berbahaya, karena udara bergantung pada faktor lingkungan. Kondisi ini bisa membuat suhu yang dirasakan lebih tinggi dari yang terukur.

Dasar perhitungan yang dipakai yakni:

  • Suhu udara: Dasar perhitungannya, suhu udara merupakan faktor yang paling jelas dalam menentukan seberapa panas atau dingin rasanya.
  • Kelembapan: Kelembapan yang tinggi dapat membuat suhu panas terasa semakin panas, karena meningkatnya kelembapan di udara membuat keringat lebih sulit menguap sehingga menghambat proses pendinginan alami tubuh.
  • Angin: Angin dapat menaikkan atau menurunkan Suhu RealFeel. Dalam kondisi dingin, angin menghilangkan lapisan tipis udara hangat di dekat kulit, sehingga membuat kita merasa lebih dingin. Dalam kondisi panas, angin membantu menguapkan keringat dan mendinginkan kita sehingga membuat suhu terasa lebih nyaman.
  • Radiasi matahari: Sinar matahari langsung dapat mempengaruhi persepsi kita terhadap suhu secara signifikan. Saat terkena sinar matahari, tubuh menyerap pancaran panas sehingga membuat lingkungan terasa lebih hangat dibandingkan suhu udara sebenarnya.


Simak Video "Video: Ngerasa Nggak, Cuaca Panas Bikin Cepat Stres dan Emosi?"

(kna/up)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork