Ini 2 Ilmuwan yang Raih Nobel Kedokteran berkat Temuan mRNA Vaksin COVID-19

Ini 2 Ilmuwan yang Raih Nobel Kedokteran berkat Temuan mRNA Vaksin COVID-19

Sarah Oktaviani Alam - detikHealth
Selasa, 03 Okt 2023 11:00 WIB
Jakarta -

Katalin Karikó dan Drew Weissman dianugerahi penghargaan Nobel 2023 di bidang Kedokteran atas penelitian mereka. Penelitian keduanya disebut berjasa dalam menciptakan vaksin mRNA untuk mengatasi pandemi COVID-19.

Penghargaan tersebut diberikan atas penemuan modifikasi dasar nukleosida, yang memungkinkan pengembangan vaksin mRNA efektif. Keduanya menemukan modifikasi basa nukleosida yang memungkinkan pengembangan vaksin mRNA untuk COVID-19.

"Berkontribusi pada tingkat pengembangan vaksin yang belum pernah terjadi sebelumnya pada salah satu ancaman terbesar terhadap kesehatan manusia di zaman modern," kata juri dikutip dari CNN.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Komite Nobel juga menyebut fleksibilitas dan kecepatan yang mengesankan dalam pengembangan vaksin mRNA membuka jalan bagi penggunaan platform baru ini juga untuk vaksin terhadap penyakit menular lainnya. Teknologi mRNA juga disebut bakal digunakan untuk menyembuhkan kanker.

Karikó (68) merupakan seorang ahli biokimia berdarah Hongaria-Amerika yang lahir pada 1955, yang bergelut di bidang mekanisme yang dimediasi RNA. Dikutip dari Anadolu, penelitiannya adalah pengembangan mRNA yang ditranskripsi secara in vitro (dilakukan di laboratorium) untuk terapi protein.

ADVERTISEMENT

Sementara, Weissman adalah seorang dokter dan ilmuwan dari Amerika kelahiran 1959. Ia terkenal atas kontribusinya pada biologi RNA. Hasil kerjanta membantu memungkinkan pengembangan vaksin mRNA.

Keduanya pertama kali bertemu pada tahun 1990-an, saat bekerja di University of Pennsylvania secara kebetulan saat memfotokopi makalah penelitian. Mereka menyadari memiliki minat yang sama sebelum memulai misi penelitian selama puluhan tahun.

Hasil penelitian mereka menjadi landasan bagi Pfizer dan mitranya yang berbasi di Jerman, BioNTech dan Moderna, untuk menggunakan pendekatan baru dalam memproduksi vaksin yang menggunakan mRNA.

Teknologi revolusioner telah membuka babak baru dalam dunia kedokteran. Hal ini berpotensi dimanfaatkan untuk mengembangkan vaksin terhadap penyakit lain seperti malaria, RSV dan HIV. Hal ini juga menawarkan pendekatan baru terhadap penyakit menular seperti kanker, dengan prospek vaksin yang dipersonalisasi.

NEXT: Soal Messenger RNA atau mRNA

Soal Messenger RNA atau mRNA

Messenger RNA, atau mRNA, adalah blue-print genetik yang bisa menginstruksikan sel untuk membuat protein dalam tubuh. Vaksin melatih sistem kekebalan untuk mengenali dan melawan ancaman seperti virus atau bakteri.

Tidak seperti vaksin tradisional lainnya, virus hidup atau virus yang dilemahkan tidak disuntikkan atau diperlukan pada vaksin tersebut.

Untuk COVID-19, vaksin mRNA menginstruksikan sel untuk membuat protein lonjakan yang ditemukan di permukaan virus itu sendiri. Setelah vaksinasi, sel-sel mulai membuat protein, 'melatih' sistem kekebalan untuk mengenalinya dan kemudian membuat sel-sel yang melawannya jika seseorang kemudian terinfeksi virus tersebut.

Halaman 2 dari 2
(sao/kna)

Berita Terkait