Kata Dokter THT Soal Viral Kisah Pria Sinusitis Berujung Kanker Stadium 4

Kata Dokter THT Soal Viral Kisah Pria Sinusitis Berujung Kanker Stadium 4

Nala Andrianingsih - detikHealth
Jumat, 06 Okt 2023 06:00 WIB
Kata Dokter THT Soal Viral Kisah Pria Sinusitis Berujung Kanker Stadium 4
Foto: SS Tiktok Viral
Jakarta -

Belakangan viral seorang pria asal DKI Jakarta yang membagikan kisahnya melawan kanker nasofaring stadium 4. Kondisi ini berawal ketika Yoseppy (30) mengalami pilek dan susah bernapas, sempat didiagnosis sinusitis oleh beberapa dokter. Namun, pasca gejala tak kunjung sembuh, Yoseppy melakukan pemeriksaan lebih lanjut dengan endoskopi dan PET scan yang ternyata menunjukkan dirinya terkena kanker nasofaring stadium 4.

Beruntung, kini ia berhasil bebas dari kanker karena mendapat penindakan cepat. Menjalani 4 kali kemoterapi dan radioterapi sebanyak 33 kali, keluhan seperti mimisan hingga sulit bernapas nyaris tidak pernah dirasakan lagi.

Menanggapi kondisi tersebut, dokter spesialis telinga hidung dan tenggorokan Ahmad Wahyudin, menjelaskan sinusitis sebenarnya tidak memicu kanker. Namun, kebanyakan orang memang kerap sulit membedakan gejala keduanya. Ciri-ciri sinusitis dan kanker nasofaring sulit dibedakan lantarsn sama-sama mengeluarkan ingus kental.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kanker nasofaring kadang-kadang menyebabkan hidung tersumbat bila telah menutupi rongga hidung, tetapi kanker nasofaring keberlangsungan gejalanya terus menerus, sedangkan sinusitis sifatnya hilang timbul," jelas dr Ahmad saat dihubungi detikcom Kamis (5/10/2023).

Pada stadium awal, kanker nasofaring mungkin tidak disadari karena seringnya tidak menimbulkan gejala apapun. Meski begitu, masyarakat perlu segera memeriksakan diri saat menemukan gejala, terutama jika muncul benjolan.

ADVERTISEMENT

Menurut dr Ahmad, ada beberapa gejala awal yang muncul dari pengidap kanker nasofaring. Beberapa di antaranya seperti keluarnya darah bercampur lendir, telinga terasa penuh, penglihatan ganda, dan adanya benjolan di bagian leher.

Berkaitan dengan pola makan, dr Ahmad mengatakan bahwa ada salah satu jenis makanan yang harus diperhatikan, yakni olahan makanan yang dibakar.

"Makanan yang dibakar dapat menghasilkan zat yang dinamakan nitrosamin, yang dapat menjadi karsinogen. Selain makanan yang dibakar. Bisa juga diakibatkan oleh epstein barr virus," jelas dr Ahmad.

"Tidak ada makanan yang harus dibatasi selain yang bakar-bakaran tadi, bahkan konsumsi bakar-bakaran juga masih aman selama mengonsumsinya tidak berlebihan," tandasnya.




(naf/naf)

Berita Terkait