Viral di media sosial TikTok sebuah video yang memperlihatkan sebuah temuan kamar kos yang begitu berantakan penuh barang dan sampah berserakan. Pengunggah video tersebut @mar********n98 menuturkan bahwa kamar kos tersebut juga dibanjiri air yang berasal dari kamar mandi.
Melihat kejadian tersebut, tak sedikit warganet menduga bahwa wanita yang menghuni kamar tersebut mengidap gangguan mental 'hoarding disorder'. Kondisi apa itu?
Psikolog klinis Veronica Adesla menjelaskan bahwa hoarding disorder merupakan sebuah gangguan perilaku yang membuat seseorang kesulitan untuk membuang atau terpisah dari barang yang dimilikinya terlepas dari nilai barang tersebut, masih berguna atau tidak.
"Kesulitan untuk membuang barang-barang ini mengakibatkan penumpukan yang memakan banyak ruang sehingga membuat tempat tinggal menjadi kacau, berantakan tidak layak dihuni, dan dapat membahayakan orang yang tinggal di dalamnya," ucap Veronica pada detikcom.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Veronica menjelaskan, selain banyak ditemukannya barang yang tidak terpakai atau terabaikan di kamar atau rumah, pengidap hoarding disorder cenderung tidak ingin memperlihatkan isi kamar atau rumahnya. Orang yang mengidap hoarding disorder seakan juga memiliki keterikatan dengan barang-barang yang ia timbun.
"Orang yang mengidap hoarding disorder tidak ingin membuang benda-benda tersebut dengan berbagai alasan. Misalnya seperti takut diperlukan hingga sayang kalau dibuang," ujar Veronica.
"Pengidap hoarding disorder juga dapat menjadi emosional ketika barang-barangnya ini diganggu ataupun dirapikan secara paksa," tambahnya.
Apa Penyebab Hoarding Disorder?
Veronica menuturkan ada beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko seseorang mengidap hoarding disorder. Mulai dari sifat tempramental, lingkungan, hingga genetik dan fisiologis.
Ia menjelaskan bahwa kebiasaan menimbun barang juga dapat diturunkan. Bahkan 50 persen orang yang memiliki masalah menimbun barang dilaporkan punya kerabat yang memiliki permasalahan serupa.
"Individu yang mengalami gangguan seringkali melaporkan bahwa di masa lalu mereka mengalami peristiwa kehidupan yang penuh stres dan traumatis sebelum akhirnya timbul gangguan menimbun atau menyebabkan masalah menimbun ini semakin memburuk," pungkasnya.
Beda Hoarding Disorder Malas Beberes
Psikolog klinis Anastasia Sari Dewi menjelaskan ada beberapa hal yang membedakan pengidap hoarding disorder dengan orang yang malas membereskan kamar. Berbeda dengan orang yang sekadar malas, pengidap hoarding disorder memiliki keterikatan emosional pada barang-barang yang ditimbun. Bahkan, pengidap hoarding disorder bisa marah jika kamarnya dibersihkan oleh orang lain.
Sari menambahkan bahwa orang normal yang malas membereskan kamar masih memiliki kesadaran bahwa kamarnya sedang berantakan. Sedangkan pengidap hoarding disorder sudah tidak memiliki kepedulian sama sekali.
"Kalau orang yang malas saja rumah atau kamar itu barang-barang yang ada di rumah atau kamarnya itu cenderung barang-barang yang masih berguna," ujar Sari.
"Bukan sampai yang kayak sampah-sampah yang masih ada makanannya atau barang-barang yang menimbulkan bau, menimbulkan banjir hingga," pungkasnya.
Sari mengatakan bahwa kondisi yang terjadi di dalam video tersebut memang sangat mengarah pada kondisi gangguan hoarding disorder. Namun, ia mengingatkan bahwa perlu dilakukan pemeriksaan lebih jauh pada penghuni kamar tersebut untuk menentukan diagnosa yang paling tepat.











































