Kadar Asam Urat Tinggi, Begini Cara Minum Obat yang Tepat dari Dokter

Kadar Asam Urat Tinggi, Begini Cara Minum Obat yang Tepat dari Dokter

Sarah Oktaviani Alam - detikHealth
Senin, 09 Okt 2023 12:32 WIB
Kadar Asam Urat Tinggi, Begini Cara Minum Obat yang Tepat dari Dokter
Foto ilustrasi: iStock
Jakarta -

Kadar asam urat yang tinggi seringkali menyebabkan berbagai gangguan kesehatan. Misalnya muncul rasa nyeri di area persendian kaki, sendi di tangan, hingga mudah lelah.

Penyakit asam urat atau gout ini merupakan radang sendi yang dipicu tingginya kadar asam urat di dalam darah. Penumpukkan kristal di persendian itu akan memicu rasa nyeri dan pembengkakan.

Kondisi ini umumnya menyerang orang lanjut usia (lansia). Tetapi, kelompok usia muda dan anak-anak juga bisa mengalami penyakit ini.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mencegah meningkatnya kadar asam urat. Mengurangi konsumsi sejumlah makanan, seperti jeroan, kacang-kacangan, tahu, tempe, kerang, melinjo dan sayuran berwarna hijau, dan sebagainya.

Selain itu, orang dengan kadar asam urat yang tinggi atau hiperurisemia juga dianjurkan untuk mengkonsumsi obat. Tapi, bagaimana aturan yang tepat?

ADVERTISEMENT

Menurut dokter spesialis penyakit dalam dr Kiki Maharani, SpPD, orang yang kadar asam uratnya > (lebih dari) 8 dianjurkan mengkonsumsi obat.

"Setelah sekitar satu bulan mengkonsumsi obat, perlu dievaluasi kembali kadar asam uratnya. Ini untuk memastikan adanya perubahan pada kadar asam urat setelah mengkonsumsi obat," jelas dr Kiki pada detikcom, Senin (9/10/2023).

Kondisi Orang Harus Konsumsi Obat Asam Urat

Sebelumnya, dokter umum dr Vanyield Fridt Merdika Simanjuntak mengatakan seseorang dikatakan hiperurisemia jika kadar asam uratnya mencapai 6,8 mg/dl. Namun, ada batasan lain bagi mereka yang memang diharuskan mengkonsumsi obat.

"Obat atau terapi penurunan asam urat akan diberikan jika kadar asam urat mencapai di atas 9,0 mg/dl," kata dr Vanyield.

"Selain itu, obat juga akan diberikan jika kadar asam urat lebih dari 8,0 mg/dl. Terlebih pada penderita tanpa gejala, serta yang berisiko mengalami sakit jantung dan pembuluh darah," jelasnya.

dr Vanyield mengatakan jika pasien memiliki gejala, terapi penurun asam urat harus diberikan meski kadarnya berada di bawah 6,0 mg/dl. Gejala yang dimaksud seperti nyeri dan bengkak pada sendi, yang lebih sering terjadi di ibu jari kaki.




(sao/vyp)

Berita Terkait