Banyak yang masih belum mengetahui bahwa 12 Oktober 2023 ini diperingati sebagai Hari Penglihatan Sedunia. Sebab, tanggalnya selalu berbeda-beda di setiap tahunnya.
Di 12 Oktober 2023 ini, Kementerian Kesehatan RI mengatakan masyarakat Indonesia berisiko mengalami gangguan penglihatan. Berdasarkan hasil survei, sekitar 3 dari 10 orang yang berusia lebih dari 50 tahun mengalami kebutaan.
"Data di Indonesia sendiri, berdasarkan dari survei RAAB diperkirakan 3 dari 100 orang sekitar 1,6 juta jiwa yang berumur lebih dari 50 tahun mengalami kebutaan," ungkap Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI dr Eva Susanti, dalam konferensi pers Hari Penglihatan Sedunia, Selasa (10/10/2023).
"Penyebab utamanya dari gangguan penglihatan adalah kelainan refraksi dan katarak," lanjutnya.
Tak hanya pada lansia, para kelompok usia produktif terutama pekerja juga berisiko mengalami gangguan penglihatan. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) 2023, jumlah pekerja produktif di Indonesia mencapai 138,63 juta orang.
"Artinya, sekitar separuh dari penduduk Indonesia memiliki risiko terhadap gangguan penglihatan di tempat kerja. Baik di sektor formal maupun informal," kata dr Eva.
Eva mengatakan gangguan penglihatan itu bisa menurunkan produktivitas pekerja hingga 10 persen, dan akurasi aktivitas hingga 22 persen. Namun, hal itu masih bisa dicegah dan diatasi.
"Sekitar 90 persen seluruh gangguan penglihatan sebenarnya dapat dicegah atau diobati," tuturnya.
Dalam rangka Hari Penglihatan Sedunia 2023 yang tahun ini jatuh pada 12 Oktober 2023 dengan tema 'Love Your Eyes At Work', Kemenkes terus berupaya untuk meningkatkan kepedulian masyarakat terhadap kesehatan penglihatan.
"Mata adalah jendela dunia. Tanpa mata yang sehat, produktivitas individu akan menurun dan berdampak pada kualitas sumber daya manusia," pungkasnya.
Simak Video "Video: Yang Harus Dilakukan Jika Terkena Gas Air Mata"
(sao/naf)