*CATATAN: Informasi ini tidak untuk menginspirasi siapapun untuk bunuh diri. Jika Anda memiliki pikiran untuk bunuh diri, segera mencari bantuan dengan menghubungi psikolog atau psikiater terdekat. Jika Anda atau seseorang yang Anda kenal mengalami tanda peringatan bunuh diri, segera hubungi Hotline Kesehatan Jiwa Kemenkes 021-500-454.*
Orang yang ingin melakukan percobaan bunuh diri terkadang menunjukkan perilaku tertentu, tetapi tak disadari oleh orang-orang di sekitarnya. Guna mencegahnya, sangat penting bagi seseorang untuk mengetahui apa saja tanda orang memiliki kecenderungan untuk bunuh diri.
Kesehatan mental seperti depresi atau mayor depresi yang menjadi penyebab utama bunuh diri dapat ditimbulkan oleh berbagai faktor.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Orang dengan major depression bisa disebabkan oleh lingkungan. Misalnya, dia merasa bahwa perlakuan lingkungan terhadap dia tidak layak. Atau kemudian dia dikasari, dibully, diperlakukan tidak adil, di-press, itu mungkin. Nah terlepas dari itu ada pengaruh lain juga? Mungkin ada pengalaman traumatis di masa lalu yang membuat dia terbentuk kepribadian melankolis," ucap psikolog klinis Veronica Adesla saat ditemui di Jakarta Selatan, Jumat (13/10/2023).
"Orang depresi biasanya cenderung nggak nafsu makan, kalau orang yang banyak makan biasanya stres mungkin. Kalau orang lagi stres itu biasanya makan ke mana-mana, bukan depresi Susah makan, susah tidur, nggak terlalu peduli sama dirinya, seperti musti mandi atau apa karena dia maunya di kamar terus," imbuhnya lagi.
Jika memiliki teman, pasangan, keluarga, atau orang dekat lain yang diduga mengalami depresi dan gelagatnya terlihat seperti ingin bunuh diri, jangan dibiarkan. Terlebih bila mereka menunjukkan sejumlah keinginan untuk bunuh diri.
Veronica menjelaskan, apabila menemukan tanda-tanda orang seperti tersebut jangan dijauhi, sebaiknya segera dirangkul dan dijangkau.
Sebab, orang dengan depresi jika dibiarkan sendirian dapat memperburuk kondisinya.
"Terutama bagi orang-orang yang bisa cek sosial media dan melihat seperti itu, lebih baik kita datangi untuk kita tanya, are you okay, kamu oke nggak? Butuh cerita nggak? Kita keluar yuk? Atau datang ke tempat dia justru kayak eh kita ke tempat kamu ya, makan bareng yuk, jadi diajak untuk tidak melulu sendirian," imbuhnya lagi.
"Orang di dalam kondisi depresi, itu harus ngepush dirinya sendiri keluar, ngepush dirinya sendiri untuk tetap beraktivitas, harus ngepush dirinya sendiri untuk berkontak dengan orang lain," ucapnya.
(suc/vyp)











































